DLH Bogor Janji Perbaiki Alat Berat Rusak di TPA Galuga

Kabid pengelolaan sampah Atis Tardiyana, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat 22/9 (dok. KM)
Kabid pengelolaan sampah Atis Tardiyana, saat ditemui diruang kerjanya, Jumat 22/9 (dok. KM)

BOGOR (KM) – Pembuangan sampah masyarakat Bumi Tegar Beriman ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dinilai belum maksimal karena minimnya alat berat. Hal itu tidak terlepas dari sikap apai pihak pemerintah terhadap pemeliharaan sebagian alat-alat berat sehingga rusak dan terbengkalai.

“Alat berat yang ada tiga, 1 unit excavator dan 2 unit bulldozer pada tahun 2016, saya tidak tau persis pemeliharaannya karena saya belum di sini, akan tetapi posisinya sudah tidak layak, sehingga keputusan yang diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk tahun anggaran 2017 [adalah] untuk sewa dan itu sudah kita lakukan, karena memang alat berat kita tidak bisa dipakai,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup, Atis Tardiyana, saat ditemui KM di ruang kerjanya, Jumat 22/9.

“Nah, memang langkah-langkah yang kita akan ambil 2018, kita akan melihat tingkat kerusakannya sejauh mana teruma bulldozer. Apakah masih layak untuk diperbaiki atau tidak, kalau masih layak berapa nilai yang dibutuhkan, kalau dibutukan dana tidak terlalu besar, sehingga masih punya manfaat maka akan perbaiki, sehingga 2018 akan menyewa alat berat tidak terlalu banyak,” katanya.

“Langkah yang akan dilakukan pertama, mengenai excavator ada kerusakan sedikit dan masih bisa diperbaiki dan bisa beroperasi kembali, bulldozer yang dua ini minimal dalam perubahan anggaran dan bisa dapat,” ucapnya.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah mencoba negosiasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), dan ada nilai anggaran yang mungkin untuk satu unit untuk perbaikan sehingga nanti pada Tahun Anggaran (TA) 2018 sudah bisa memiliki satu excavator dan satu bulldozer,” ucapnya.

“Kebutuhan di sana [TPA Galuga] minimal 4 unit sehingga satu bulldozer [yang] sewa, tidak 3 lagi, sehingga efektif dan anggaran yang telah didapat dari 3 unit mungkin bisa beli satu unit tapi untuk beli butuh waktu. Mungkin sewa dulu satu, peluangnya tahun 2018 punya satu unit excavator dan satu unit bulldozer hasil perbaikan sekarang di perubahan anggaran. Kebutuhan alat berat itu tiga, sehingga satu unit kemungkinan di bulan Januari, sewa satu unit bulldozer dan sisa anggaran untuk sewa yang sudah dialokasikan di tahun 2018,” kata dia.

“Kemungkinan satu biaya operasional untuk pelaksanaan dan sisanya beli bulldozer satu unit, jadi sekitar bulan Maret atau April, sudah punya satu excavator satu bulldozer baru. Jadi duit yang kurang lebih 3 miliar itu bisa efektif, daripada di tahun 2018 duit itu habis hanya untuk menyewa 3 unit. Itu yang akan dilakukan,” tutup Atis.

Reporter: Deva
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*