Pj Bupati Subang Pimpin Upacara Pelepasan Korban Perundungan, Tegaskan Proses Hukum Harus Berjalan

SUBANG (KM) – Penjabat (Pj) Bupati Subang, Dr. Drs. Imran, M.Si., MA.Cd., bersama Pj Ketua TP PKK Kabupaten Subang, Rosnelly Imran, S.KM., menghadiri upacara doa bersama dan penghormatan terakhir bagi Albi Ruffi Ozara, siswa kelas 3 SDN Jayamukti Blanakan yang meninggal akibat perundungan (bullying). Acara ini berlangsung di SDN Jayamukti Blanakan, Selasa (26/11).

Albi meninggal dunia setelah tiga hari dirawat intensif di ruang ICU RSUD Kabupaten Subang akibat insiden perundungan di sekolah. Dr. Imran menginisiasi upacara pelepasan ini dengan mengundang para orang tua siswa, guru, dan kepala sekolah agar kejadian serupa tidak terulang.

Doa bersama dipimpin oleh Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, H. Hidayat, S.Ag., M.Si., dan diikuti oleh masyarakat Desa Jayamukti serta keluarga besar SDN Jayamukti.

Dr. Imran menyampaikan duka mendalam dan mendoakan Albi diterima di sisi Allah SWT. Ia juga menegaskan bahwa peristiwa tragis ini harus menjadi yang terakhir terjadi di Kabupaten Subang.

Dr. Imran bahkan memberikan ultimatum, jika pelaku perundungan tidak ditemukan, SDN Jayamukti tidak diizinkan membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun ajaran berikutnya.

“Kalau pelakunya tidak ditemukan, saya pastikan tahun depan SD ini tidak ada PPDB. Bahkan kelas 4 sampai 6 tidak akan ikut ujian. Pilihannya kepala sekolah berhenti atau murid dipindah,” tegasnya.

Ia juga meminta seluruh siswa, guru, dan pihak sekolah untuk tidak melindungi pelaku perundungan. “Saya minta teman-temannya jujur dan memberitahu petugas atau polisi. Tidak ada yang akan saya lindungi, semua pelaku pasti diproses,” tambahnya.

Dr. Imran mengingatkan bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama, baik guru di sekolah maupun orang tua di rumah. “Guru bukan hanya mengajar, tapi juga membina. Orang tua juga harus membina anak di rumah,” pesannya.

Ia menekankan bahwa sekolah adalah tempat untuk menciptakan peradaban, ilmu pengetahuan, dan akhlak, bukan tempat perundungan atau tindakan kriminal.

“Kejadian ini tidak boleh terjadi lagi. Sekolah adalah tempat menciptakan manusia unggul, bukan pembully atau pembunuh,” ujarnya dengan nada tegas.

Dr. Imran mendukung penuh langkah hukum yang sedang berjalan dan berkomitmen untuk menghukum semua pihak yang terlibat dalam insiden ini. “Ini adalah peringatan terakhir. Saya akan menegakkan hukum tanpa pandang bulu untuk kejadian seperti ini,” katanya.

Di akhir upacara, Dr. Imran mengajak seluruh masyarakat yang hadir, terutama teman-teman Albi, untuk mendoakan almarhum. Ia melepas jenazah dengan penuh rasa duka ke tempat peristirahatan terakhir.

“Hari ini kita beri penghormatan terakhir bagi Albi Ruffi Ozara. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT,” tutupnya.

Reporter: Udin

Editor: redaksi

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*