Camat Cigudeg: “Pembebasan Lahan Untuk Jalan Tol Khusus Tambang Sudah Hampir 80%”

BOGOR (KM) – Realisasi pembebasan lahan di setiap desa untuk pembangunan jalan tol khusus tambang berbayar dengan panjang 13-15 kilometer hingga kini sudah mendekati 80%.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pardi selaku Camat Cigudeg, Kabupaten Bogor, saat diwawancarai wartawan Kupasmerdeka.com di lobi Sekretariat Daerah, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa sore 18/10.
“Kalau pembebasan lahan setiap desa sudah, cuman persentasenya ya mungkin berbeda ya, kalau di angka rata-rata memang hampir 70-80%, tinggal beberapa peta bidang masyarakat yang belum terselesaikan, dan saya harapkan pembebasan lahan ini tidak masuk ke pihak ketiga,” tegas Pardi.
Pardi menuturkan, pembangunan jalan tol khusus tambang ini diharapkan bisa memecahkan semua permasalahan tambang di Kabupaten Bogor bagian barat.
“Ya tentunya ini suatu program kerja proyek yang sangat dinanti-nanti dari beberapa tahun yang lalu, dan mudah-mudahan dengan dibukanya jalan tambang ini, berbagai macam permasalahan yang kita hadapi ini bisa terpecahkan,” ujar Pardi.
Dirinya mengharapkan, dengan dukungan semua pihak, dalam waktu 2 bulan (Nopember – Desember), ground breaking (terobosan) bisa terealisasi.
“Dalam waktu 2 bulan ini, ground breaking akan kita lakukan dengan bapak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Mudah-mudahan dengan target yang ditentukan bisa terealisasi, dan saya imbau kepada seluruh masyarakat di Bogor Barat, para transporter pemilik kendaraan dan sebagainya, bersama-sama mendukung program Bapak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Plt Bupati,” harap Pardi.
Di tempat yang sama, Kepala Bappedalitbang (Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra, menjelaskan bahwa pihaknya baru saja menggelar rapat di Ruang I Setda Kabupaten Bogor membahas realisasi jalan tol khusus tambang.
“Iya tadi rapat pembahasan rencana pembangunan jalan tol khusus tambang, rapat dipimpin bapak Sekda dan diikuti Dinas BMPR Provinsi Jabar, dari Pemkab Bogor ada DPUPR, Bappeda, DPMPTSP, BPN, DLH dan lainnya. Adapula dari PT Jasa Sarana Marga Jabar dan PT JB selaku konsorsium,†jelas Suryanto Putra.
Ia menambahkan, rapat tersebut membahas rencana kerja serta pembagian tugas dari para pihak terkait, dan jalan tol khusus tambang memiliki panjang 12,1 kilometer dengan lebar 30 meter.
“Nantinya jalur khusus tambang ini akan memiliki panjang 12,1 kilometer dengan lebar sekitar 30 meter. Trace nya akan meliputi area lokasi tambang yaitu di Kecamatan Rumpin dan Cigudeg,†kata Suryanto Putra.
Menurutnya, secara teknis saat ini mulai dilakukan tahapan penyusunan FS atau uji kelayakan, basic design, penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya), KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang), OSS (Online Single Submission), Amdal dan sebagainya.
“Jadi sudah dibahas siapa melakukan apa, siapa penanggung jawabnya, kapan selesainya, sudah dibahas semua,†imbuh Suryanto.
Suryanto kembali menjelaskan, pembangunan jalan tol khusus tambang ini akan dilaksanakan dalam dua segmen. Untuk segmen kesatu, dimulai dari pintu masuk yang berada di Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg.
“Di segmen kesatu ini akan dibangun jalan tol khusus tambang sepanjang 10 kilometer, dari Rengasjajar-Cigudeg hingga jalan Kabupaten tepatnya di ruas jalan Cicangkal–Legok, sementara untuk segmen kedua, akan dibangun jalan dari Cicangkal-Legok sepanjang 2,1 kilometer menuju tol JORR III yang juga akan mulai dibangun oleh pemerintah pusat,” terangnya.
“Jadi secara umum, terkait rencana pembangunan Jalan Khusus Tambang Cigudeg-Rumpin ini akan terus disiapkan dan dimatangkan semua tahapannya untuk direalisasikan,†cetusnya.
Sementara itu, Ketua AGJT (Aliansi Gerakan Jalur Tambang), Junaedi Adhi Putra, menyambut baik rencana ini. Ia mengatakan, pembangunan jalur tol khusus tambang ini bisa menyelesaikan masalah mobilisasi truk tambang di Kabupaten Bogor bagian barat.
“Dibangunnya jalur tol khusus tambang, bukan dari program Bupati Bogor atau pun Gubernur Jawa Barat, jalur tambang adalah solusi jangka panjang untuk bisa menyelesaikan mobilisasi truk tambang di Kabupaten Bogor bagian barat, meliputi Kecamatan Cigudeg, Rumpin, Parungpanjang dan Gunung Sindur,” kata Junaedi saat dihubungi wartawan kupasmerdeka.com melalui sambungan WhatsApp, Selasa malam 18/10.
Juanedi juga mendesak Pemerintah Jawa Barat dan Kabupaten Bogor untuk mewujudkan realisasi Jalur Tol Khusus Tambang.
“Kami sebagai masyarakat mendesak dan menunggu komitmen Pemerintah dalam mewujudkan realisasi Jalur Tol Khusus Tambang,” desak Junaedi.
Sebelumnya, hal senada juga diungkapkan anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon, yang mendesak Pemerintah Jawa Barat untuk segera merealisasikan jalan tol khusus tambang.
“Sangat penting adanya jalan tambang untuk tidak mengganggu kepentingan umum yang sering menimbulkan kecelakaan, sering memakan korban jiwa, dan ide ini soal terobosan sudah lama sekali diusulkan, kita ingin realisasinya yang dibutuhkan, memang dibutuhkan ada suatu keputusan, tetapi realisasinya sepeti apa? Ini yang ditunggu oleh masyarakat itu realisasinya,” tandas Fadli Zon saat diwawancarai wartawan kupasmerdeka.com di Kantor DPD Partai Gerindra, Jalan Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat 30/9 lalu.
Reporter: HSMY
Editor: Sudrajat
Leave a comment