Kinerja Pansus Covid-19 DPRD Bengkulu Selatan Mandek, Diduga Usai Dapat Kucuran Rp4 Miliar dari Pemda

BENGKULU SELATAN (KM) – Serikat Media Online (SMO) mempertanyakan hasil Pansus covid-19 DPRD Bengkulu Selatan pada tahun 2020 lalu. Mandeknya kinerja pansus tersebut diduga karena anggota pansus sudah menerima suap dari Pemda Bengkulu Selatan sebesar Rp4 miliar.
Sebelumnya, Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 DPRD Bengkulu Selatan menggelar rapat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Selatan pada 16 Juni 2020 lalu. Dalam rapat tersebut, dibahas soal pengadaan masker sebanyak 130 ribu dengan anggaran Rp1,2 miliar untuk masyarakat di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Saat itu, dari temuan Pansus Covid-19, diketahui ada dua kali pemesanan masker dengan selisih harga mencapai Rp3.500 per lembar. Pada pemesanan pertama, sebanyak 30 ribu lembar dihargai Rp6.000 per lembar, dan pemesanan kedua sebanyak 100Â ribu lembar.
Banyaknya kasus yang mandek dari hasil pansus itu terungkap dari pengakuan salah satu anggota DPRD berinisial K kepada salah satu anggota SMO bernama Nopredi saat dirinya berbincang-bincang dengan K di warung kopi daerah Air Nelengau Kecamatan Seginim pada 30 April 2022.
Nopredi mengatakan bahwa K sesumbar bahwa Pansus Covid-19 sudah menerima dana Rp4 miliar untuk penanganan covid-19.
“Kalau masalah covid tidak akan pernah naik lagi, karena sudah diselesaikan kepada anggota pansus uang sejumlah Rp4 miliar,” ujar Nopredi menirukan perkataan K kepada awak media kupasmerdeka.com.
“Saat itu benar anggota pansus tersebut diduga menerima suap Rp4 miliar, sebab itulah kasus ini mandek, dan kami akan memberikan surat dan melakukan orasi bila perlu agar keterbukaan publik dan transparan lebih dikemukakan, karena kalau pejabatnya begini bisa rusak daerah ini,” lanjut Nopredi.
Selanjutnya, SMO berencana akan melayangkan surat ke DPRD dan melakukan orasi bersama JMSI Bengkulu Selatan.
Reporter: Adi Aboy
Editor: Sudrajat
Leave a comment