Pemilik “Rumah Kaktus” Berbagi Tips Merawat Tanaman Kaktus Hias

(dok. KM)
(dok. KM)

BEKASI (KM) – Tanaman kaktus menjadi salah satu jenis tanaman hias yang banyak diminati dan identik dengan duri sehingga memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan jenis-jenis tanaman lain. Selain memiliki bentuk yang unik, kaktus juga mampu bertahan hidup dalam kondisi gersang sekalipun.

Saat diwawancara eksklusif oleh KM, Ahsanul Kholiqin selaku pemilik Rumah Kaktus yang beralamat di Dukuh Zamrud blok E13, Bekasi, mengungkapkan awal mula dirinya menggeluti bidang tanaman kaktus yang berawal dari hobi merawat tanaman, namun ia mengaku butuh waktu selama 2 tahun untuk mempelajarinya, dan pada akhirnya di tahun 2017 mulai menjajaki bisnis tanaman dengan bantuan sosial media.

“2015 itu saya baru mulai seneng, jadi kaktus-kaktus lokal sudah mulai seneng. Setelah seneng baru saya pelajarin medianya seperti apa. Dia kan medianya tidak seperti daun kan beda. Medianya seperti apa terus perlakuannya seperti apa trus memperbanyaknya seperti apa? itu saya proses belajar sampai akhirnya menjual itu sekitar 2 tahun,” ungkapnya, Rabu (25/5)

“Di tahun 2017 itu karena saya sering upload di youtube gitu ya jadi mulai ada yang dateng kesini nih, pengen visit kesini,” tambahnya.

Karyawan sebuah perusahaan di Jakarta ini juga mengungkapkan pengalamannya dalam membangun bisnis tanaman Kaktus di lingkup masyarakat urban yang potensial. Ia memilih Kaktis karena keunikannya yang tidak membutuhkan tempat yang luas, serta perawatannya pun tidak sulit. Alasan lainnya ia memilih Kaktus karena tanaman ini harganya stabil.

“Dia gak mau disiram setiap hari, itu yang sangat penting. Menurut saya, dia gak disiram 2 minggu pun itu ga masalah, dia paling bentuknya mengecil setelah disiram, nanti bakal balik lagi. Itu point pentingnya karena saya disini kondisinya kerja juga, jadi kalau ngurusin atau nyiramin setiap hari ya repot,” jelasnya.

Menurut Ahsan, tanaman kaktus selalu ada namun tidak terlalu terekspos seperti jenis tanaman hias lainnya yang seringkali viral kemudia hilang begitu saja.

Ahsan mengaku salah satu tanaman kaktus nya pernah ditawar hingga seharga puluhan juta untuk sebuah kaktus gymnocalycium. Ia mengungkapkan, sebuah kaktus jenis gymnocalycium mihanovichii miliknya pernah ditawar seharga motor.

“Gymno itu mulai dari Rp20 ribu sampai ada yang pernah ditawar Rp15 juta karena memang cuma ada beberapa gitu, pemiliknya cuma ada beberapa saja,” ungkapnya.

Ahsan juga menjelaskan bahwa tanaman kaktus sebenarnya kurang cocok jika ditempatkan di ruangan tertutup.

Menurutnya, tanaman kaktus asal habitatnya berada di tempat yang kering, jika berada di dalam ruangan, tanaman tersebut akan mengalami pembusukan.

“Satu, ketika tidak ada penguapan, dia akarnya tidak terkena sinar matahari, jadi akarnya tidak bisa berproses, ketika tidak bisa berproses, mati lah dia,” terangnya.

“Kedua, ketika di dalam ruangan akan lembab, kemungkinan hama itu keluar, kutu keluar kalau di tempat lembab. Kalau misalkan mau perlakuannya di indoor, dia jangan seterusnya di indoor, pagi dikeluarin gitu,” tambahnya.

Namun menurutnya, tak selamanya kaktus gymnocalycium tahan sinar matahari yang berlebih. Kecuali kaktus gymnocalycium yang dominan warna hijau karena memiliki klorofil.

Pemilik Rumah Kaktus ini juga menjelaskan media tanam yang cocok untuk tanaman Kaktus ialah media yang poros, karena tidak mengendapkan air terlalu lama yang mengakibatkan akar menjadi busuk.

“Kalau gymno gak pakai tanah sama sekali jadi campurannya pumice, boleh pake sekam bakar sama pupuk. Pupuknya baiknya pupuk kompos,” pungkasnya.

Reporter: Elok, Alfa

Editor: Sudrajat

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*