Unwahas Kembangkan Limbah Cangkang Telur Menjadi Produk Bernilai Tinggi

SEMARANG (KM) – Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang (Faperta Unwahas) menyelenggarakan kegiatan pengembangan agroindustri berbasis limbah cangkang telur di aula Fakultas Pertanian Unwahas, Kamis 30/12.Â
Ini diharapkan menjadi model untuk meningkatkan produk agroindustri yang bernilai ekonomi tinggi utuk menjadi berbagai produk kosmetik, pupuk, pakan ternak dan bahan tambahan untuk makanan.
Dosen pengampu mata kuliah, Dewi Hastuti mengatakan kegiatan praktikum bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa danmengembangkan agroindustri berbasis limbah.
“Pengolahan limbah cangkang telur merupakan satu kegiatan praktikum mahasiswa Faperta Unwahas yang bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa khususnya dalam aspek pengetahuan dan ketrampilan mengembangkan Agroindustri berbasis limbah,†ujar Dewi.
Ia mengatakan cangkang telur mengandung kalsium tinggi yang baik bagi tubuh. “Sehingga baik untuk kesehatan tubuh, perawatan kecantikan, perawatan tanaman dan untuk bahan tambahan dalam makanan,†lanjutnya.
Wakil Rektor IV Unwahas, Dr. Helmy Purwanto mengapresiasi dengan sangat baik praktikum ekonomi agroindustri yang menghasilkan pasta gigi herbal, pupuk tanaman, pakan ternak, kosmetik, dan bahan campuran untuk makanan ringan.
“Kegiatan ini dapat meningkatkan nilai kemanfaatan limbah menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya di saat pandemi covid 19 yang belum berakhir ini,†harapnya.
Pengolahan limbah cangkang telur bukan hal yang baru misalnya untuk kerajinan lukisan dari cangkang telur dan kerajinan seni yang lain. “Tetapi belum banyak diketahui oleh masyarakat jika pengolahan limbah cangkang telur menjadi pupuk yang komersil, pakan ternak, pasta gigi dan makanan seperti rempeyek dari tepung cangkang telur,†ungkapnya.
Dekan Fakultas Pertanian Lutfi Aris Sasongko menyatakan sangat mengapresiasi para mahasiswa Agribisnis Faperta Unwahas yang telah mengolah limbah cangkang telur.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan menampilkan berbagai bentuk olahan limbah cangkang telur menjadi produk pupuk tanaman dan penstabil pH tanah, masker wajah organik, lulur ature scrub, krim badan, pupuk cair cangkang telur ayam, campuran pakan ternak, pupuk kompos, pasta gigi, krupuk dan rempeyek kacang cangkang telur,†ungkapnya.
Perlu diketahui, kesuksesan mahasiswa memproduksi berbagai olahan dari limbah cangkang telur ini juga didukung fasilitas di kampus Unwahas, laboratorium Faperta dan laboratorium Farmasi. Mahasiswa prodi agribisnis dapat melakukan praktikum di laboratorium di Fakultas Farmasi maupun di fakultas lain di Unwahas Semarang.
“Arah kedepannya produk yang telah dihasilkan dari praktikum ini, bisa diproduksi dan dipasarkan secara kontinyu dan menjadi sumber pendapatan bagi mahasiswa dan masyarakat. Bahkan diharapkan untuk mendapatkan label halal dan pengakuan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI),†harap Dewi Hastuti.
Kegiatan ini dihadiri Dekan Fakultas Pertanian Lutfi Aris Sasongko, Rita Dwi Ratnani sebagai pewakilan assesor halal MUI Jawa Tengah dan Dewi Hastuti serta Istanto dosen pengampu Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Reporter: Evie
Editor: MRH
Leave a comment