Gubernur Jambi Berharap Bupati dan Wali Kota Serius dalam Melakukan Penilaian Inovasi Daerah

JAKARTA (KM) – Gubernur Jambi Al Haris berharap seluruh bupati dan wali kota se-Provinsi Jambi agar selalu serius dalam penilaian Lomba Inovasi Daerah. Hal tersebut disampaikan Al Haris seusai dirinya menerima anugerah IGA (Innovative Government Award) dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sebagai salah satu gubernur yang sangat inovatif di Indonesia, di Gedung Kementerian Dalam Negeri Jakarta Pusat pada Rabu 29/12.
“Saya bersyukur bahwa tidak ada kabupaten/kota di Jambi yang diumumkan Mendagri sebagai kategori disclaimer, tidak inovatif atau juga tidak melaporkan, akan tetapi kita juga tidak boleh hanya diam, itu murni daerah yang tidak pernah mengirimkan atau juga tidak bisa dinilai, ini tentu tidak baik,†ujar Al Haris.
“Oleh karena itu, saya mengimbau kepada seluruh bupati dan wali kota agar selalu mengirimkan inovasinya agar bisa dinilai oleh pemerintah pusat. Paling tidak harus ada yang dikirimkan oleh pemerintah daerah agar bisa menjadi bahan penilaian Mendagri,†lanjut Al Haris.
Al Haris menjelaskan, melalui program IGA ini, kita pemerintah daerah bisa menemukan peluang-peluang terbaik, bagaimana berkerja dengan menemukan inovasi-inovasi baru, memperpendek rantai kerja, dan memberikan pelayanan yang terbaik, efektif dan efisien untuk masyarakat, terutama dalam masa-masa pandemi saat ini.
“Kita (ASN dan jajaran Pemerintah daerah) harus benar-benar bisa menemukan cara-cara kerja yang baik, tepat, efektif dalam rangka kesejahteraan masyarakat,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, menyampaikan rasa bangganya, bisa hadir diantara kepala-kepala daerah (gubernur, bupati dan wali kota) terbaik ditanah air. Di pihak lain Tito juga menyesalkan adanya pengungkapan daerah-daerah yang masuk kategori “Disclaimerâ€, tidak mengirimkan usulan inovasi atau tidak ada yang bisa dinilai.
“Saya bangga bisa dikelilingi oleh kepala-kepala daerah gubernur, bupati dan wali kota yang sangat inovatif, saya berharap suatu saat nanti, dari sini akan lahir pemimpin-pemimpin nasional, tapi ada beberapa daerah yang tadi, masukkan saja ke media, yang kategori “kurang inovatif” atau bahkan disclaimer, atau tidak bisa dinilai,†ujar Tito Karnavian.
Tito juga membeberkan nama-nama seperti Laode Muhammad Syarif dan para pakar lainnya dari Kementerian PAN RB dari Universitas Indonesia, Bappenas dan Kementerian Keuangan sebagai penilai.
Lebih lanjut, Tito berharap melalui kepala-kepala daerah yang inovatif ini akan mendorong daerah-daerah yang lain juga untuk ikut berlomba mencari terobosan-terobosan baru untuk kesejahteraan masyarakat.
Reporter:Â DH
Editor: HJA
Leave a comment