Modus Penipuan Manfaatkan Situasi PPKM, Atasnamakan Ketua DPRD Depok

Chat aksi penipuan mengatasnamakan Ketua DPRD Kota Depok (dok.KM)
Chat aksi penipuan mengatasnamakan Ketua DPRD Kota Depok (dok. KM)

DEPOK (KM) – Alih-alih menjadi sadar dan memberikan manfaat bagi orang lain, situasi pandemi covid-19 yang telah menelan banyak nyawa, rupanya para pelaku kejahatan masih tetap kreatif bahkan terkesan nekat dalam memanfaatkan situasi demi melancarkan aksi tipu-tipunya.

Baru-baru ini, dengan menggunakan modus berpura-pura menyalurkan bantuan dana hibah, dua orang yang mengaku sebagai Ketua DPRD Kota Depok dan sekretarisnya mencoba mengelabui Ketua Yayasan Tadabbur Quran Fisabilillah (YTQF) untuk dijadikan mangsanya.

Dalam uraiannya kepada kupasmerdeka.com, Sabtu 31/7, Ustadzah Ade Maryani selaku Ketua YTQF menceritakan kronologis kejadian tersebut.

“Kemarin sore 30/7 saya dijapri sama orang yang mengaku sebagai pak Yusufsyah Putra yang menjabat Ketua DPRD Kota Depok, untuk memudahkan komunikasi, kami pun saling berbicara langsung via telepon. Di situ saya diinformasikan bahwa yayasan yang saya pimpin termasuk yang mendapat bantuan dana hibah sebesar 14 juta rupiah bagi yang sudah punya norek yayasan, dan 10 juta rupiah bagi yang masih menggunakan rekening pribadi,” ujar Ummi Yani, sapaan akrabnya.

“Atas arahannya tersebut, saya pun mengirimkan foto KTP yang diminta untuk diproses administrasinya, dan untuk teknis selanjutnya saya akan dihubungi oleh sekretaris beliau yang bernama Nuraini. Saya pun diminta pak Yusuf untuk segera mengonfirmasikan kepada dirinya bila transfer dana hibah telah berhasil,” lanjutnya.

Ummi Yani mengaku, setelah melakukan serangkaian komunikasi dengan Nuraini, dirinya sempat timbul kecurigaan, namun dirinya diminta sang suami agar jangan berprasangka buruk dulu dan ia pun mengikuti alur selanjutnya.

“Proses tranfer dana pun berhasil, cuma Ummi kaget kok yang ditranfer jumlahnya 21 juta dan ummi tanyakan itu ke pak dewan, katanya mungkin ada miskom dan akan dikonfirmasi lagi ke sekretarisnya itu,” ungkapnya.

“Setelah beberapa saat, saya kembali dihubungi oknum dewan itu dan menyatakan benar kalau terjadi miskom oleh sekretarisnya, dan mengatakan kalau kelebihan dana yang 7 juta untuk hibah ke Yayasan Ihsan, namun setelah Ummi teliti lagi bukti transfernya, ternyata nama yayasannya ada salah ketik, bukan Tadabbur Quran tapi tabodur quran, nah di situlah Ummi yakin kalau ini ada yang tidak beres,” jelasnya.

“Benar saja, setelah beberapa saat, Ummi dijapri lagi dan diminta untuk mentransfer balik yang 7 juta saat itu juga dengan alasan karena sudah Jumat sore dan harus buat laporan, spontan saja ummi bilang, ‘anda ternyata penipu ya…satu komplotan ya.. kamu tahu gak kalau suami saya polisi intel,’ spontan langsung dia tutup,” ulasnya.

“Saya berharap kejadian ini bisa diusut dan dibekuk oknum pelakunya oleh aparat terkait, karena ini sudah mencoreng nama Dewan yang terhormat, dan semoga tidak ada yang menjadi korban dikemudian hari,” pungkasnya.

Reporter: Sudrajat
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*