Harga Paket Bantuan Covid-19 ke Gugas Tanjungbalai di atas Harga Pasar, WAHAPI Duga Uang Ratusan Juta Masuk ke Kantong “Oknum Tertentu”

Andrian Sulin, Ketua WAHAPI Tanjungbalai melihat langsung merk dan jenis bantuan yang disalurkan Pemkot Tanjungbalai (dok. KM)
Andrian Sulin, Ketua WAHAPI Tanjungbalai melihat langsung merk dan jenis bantuan yang disalurkan Pemkot Tanjungbalai (dok. KM)

TANJUNGBALAI (KM) – Wahana Anak Pinggiran (WAHAPI) Kota Tanjungbalai menilai bahwa harga untuk pengadaan sebanyak 35.254 paket bantuan pangan yang disalurkan Gugus Tugas COVID-19 kepada masyarakat terdampak melebihi harga pasar, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara atau kas daerah hingga ratusan juta rupiah.

Hal itu diungkapkan Ketua WAHAPI, Andrian Sulin, di Tanjungbalai siang ini 27/4, menanggapi surat Perum BULOG Cabang Kisaran, Nomor B-062.02C03.04.2020, tanggal 14 April 2020, perihal data harga bahan pangan untuk bantuan dampak COVID-19 yang ditujukan kepada Dinas Sosial Pemkot Tanjungbalai.

Sulin menjelaskan, berdasarkan surat itu, disebutkan harga beras premium Bunda @10 kg dibanderol Rp109.750,- minyak goreng Sinolin botol 0,9 ltr seharga Rp13.650,- telur Rp40.500,- per papan, dengan harga total Rp163.900,- per paket.

“Meskipun harga Rp163.900,- per paket tersebut dinyatakan sampai ke titik distribusi, namun jika dibandingkan dengan harga pasar, harga itu dinilai masih lebih mahal,” kata Andrian Sulin.

Menurut dia, hasil investigasi perbandingan harga ke beberapa pedagang di Kota Tanjungbalai, melihat kualitas paket bantuan berupa beras, minyak dan telur yang disalurkan Pemkot Tanjungbalai ke masyarakat itu, harganya berkisar Rp154.900,- per paket.

Semisal dari harga pasar sebesar Rp154.900,- itu setiap paketnya dikenakan biaya angkut Rp1.000,- maka menjadi Rp155.900,- per paket. Dengan demikian masih terjadi selisih harga sebesar Rp8.000 per paket dibandingkan harga BULOG sebesar Rp163.900,-.

“Jika diakumulasikan 35.254 paket dikalikan Rp8.000,- maka sebesar Rp282,032,000,- uang negara dikuatirkan menguap dan disinyalir masuk ke kantong oknum-oknum tertentu,” kata Andrian Sulin.

Ia menegaskan, demi mencegah terjadinya penyimpangan, sebagai sosial kontrol kebijakan pemerintah Kota Tanjungbalai terhadap penggunaan keuangan daerah, pihaknya akan terus mengawasi realisasi pengadaan dan pendistribusian sebanyak 35.254 paket bantuan pangan kepada masyarakat terdampak COVID-19 itu.

“Ironis harga BULOG lebih mahal dari harga pasar, jika nanti ditemukan ada pihak yang mengambil keuntungan dari dugaan penyimpangan yang berpotensi merugikan negara di tengah pendemi coronavirus ini, kami akan melaporkan ketua Gugus Tugas COVID-19 Kota Tanjungbalai dan siapapun yang telibat di dalamnya,” kata Andrian Sulin.

Reporter: RBB
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*