GPII Kutuk Keras Pemukulan Mahasiswa oleh Polisi dalam Aksi yang Berujung Ricuh di Gedung DPRD Babel

PANGKALPINANG (KM) – Aksi unjuk rasa mahasiswa di gedung DPRD Babel berujung ricuh, Jumat 3/5. Ketua Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), mengutuk keras prilaku sikap beberapa oknum Polisi yang diduga memukul mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Babel.

Aksi damai mahasiswa di depan halaman DPRD Provinsi Babel ini dalam rangka menyampaikan beberapa aspirasi terkait peringatan Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional. Namun, para mahasiswa menyayangkan aspirasi mereka tidak disambut Ketua DPRD Babel Didit Srigusjaya, sehingga aksi unjuk rasa tersebut berujung bentrok antara mahasiswa dengan Kepolisian yang berjaga di Gedung DPRD Babel.

Peristiwa ini membuat geram
Ketua Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Bangka Belitung Gustian Arsyad, yang mengutuk keras “sikap arogansi oknum pihak kepolisian” yang ia katakan telah memukul beberapa mahasiswa dalam aksi siang ini.

“Bahwa kawan-kawan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Babel melakukan aksi damai terkait Hari Buruh dan Hari Pendidikan Nasional. Seharusnya aparat yang mengawali aksi tersebut harus bisa menahan diri, bukan malah memukul kawan,”
ungkap Gustian Arsyad.

“Ini jamannya demokrasi, menyampaikan pendapat di muka umum sudah dilindungi oleh Undang-Undang yang berlaku.”

“Bukankah penyampaian pendapat di muka umum dilindungi oleh Undang-undang? Apalagi mahasiswa lah yang menjadi bibit-bibit pejuang selanjutnya yang menjadi Agent of Change di segala bidang dan menjadi Social Control yang akan terus menjunjung tinggi keterbukaan dan transparansi dalam melaksanakan pemerintahan,” tambah Gustian Arsyad.

Reporter: Herdianto
Editor: HJA