KNPI Sayangkan Banyak Aparatur Pemerintahan Tinggalkan Gerakan Tanam Pohon

BOGOR (KM) – Sejak awal berdirinya Gerakan Tanam Pohon (GTP) hingga menginjak usia 3 tahun, organisasi pecinta alam itu melibatkan banyak pihak, baik aparatur pemerintahan maupun swasta. Giat GTP ini tentunya mengajak atau berkampanye untuk cinta lingkungan. Namun ada fenomena yang aneh, dimana hal positif ini justru ditinggalkan oleh sebagian besar Camat dan Lurah di Kota Bogor.

“Hal tersebut sangat disayangkan, kami selaku kaum muda sangat menyayangkan jika aparatur pemerintahan seperti Camat, Lurah harus meninggalkan GTP,” ungkap Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bogor Bagus Maulana, usai giat GTP di Kampus UIKA Bogor, Minggu 18/11.

“Ya ini menjadi fenomena yang aneh, entah kenapa ada beberapa Camat dan Lurah yang kurang peduli bahkan mensimbolisasikan sikapnya dengan keluar dari grup WhatsApp (WAG) GTP beberapa waktu lalu,” lanjut Bagus.

“Kegiatan GTP ini adalah kegiatan yang positif dalam membangun kecintaan masyarakat kepada lingkungan. Jadi saya rasa tidak ada hal yang melanggar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam aktivitas ini, justru GTP ini menjadi bagian dalam membantu peran pemerintahan kepada masyarakat di bidang lingkungan… Tapi kenapa para Camat, Lurah justru malah meninggalkan GTP dengan ramai-ramai serentak keluar dari WAG GTP, jelas ini patut dipertanyakan, apakah itu simbol mereka tidak peduli terhadap lingkungan di Kota Bogor?” ujar Bagus.

“Sekali lagi sangat kita sayangkan. Justru GTP ini aktivitas yang harus di-backup penuh, karena sangat membantu pemerintah. Seharusnya para Camat dan Lurah mengapresiasi bahkan menjadi komando GTP di setiap wilayah masing-masing,” pungkasnya.

Reporter: ddy, Rio
Editor: HJA