Di Hadapan UNHCR, Ketua Fraksi PKS Menangis Saat Ceritakan Nasib Pengungsi dan Korban Konflik Dunia

JENEWA, SWISS (KM) – Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini, memimpin delegasi Fraksi PKS yang terdiri dari HM. Nasir Jamil, Tamsil Linrung, Sutriyono dan Yudi Koutoky, bertemu dengan Komisi Tinggi UNHCR, badan PBB yang menanangani pengungsi korban konflik. Ikut bersama delegasi tersebut, Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri.

Delegasi Fraksi PKS didampingi langsung oleh Duta Besar/Perwakilan Tetap RI untuk PBB Hasan Kleib dan ditemui oleh Volker Turk dan Indrika Lawatte dari Komisi UNHCR.

Delegasi Fraksi PKS membawa misi menyuarakan keprihatinan sekaligus kepedulian terhadap penanganan kemanusiaan para pengungsi korban konflik khususnya di Rohingnya, Suriah, Palestina, Sri Lanka dan lain-lain sembari mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kerja keras UNHCR demi kemanusiaan di dunia selama ini.

Dalam pernyataannya di depan Komisi UNHCR, Ketua Fraksi PKS meminta PBB khususnya UNHCR lebih serius dan kuat dalam menghentikan konflik kekerasan atas nama apapun, “karena korbannya sungguh tak terperi dari anak-anak, perempuan dan orang tua,” ujar Jazuli saat pidato di Jenewa, Swiss, Rabu 14/3.

Tangis Jazuli Juwaini pecah tatkala mengajak hadirin untuk bersama-sama memikirkan korban konflik di berbagai negara seperti Palestina, Suriah, Rohingya, Sri Lanka dan lain sebagainya.

“Bayangkan jika mereka adalah anak-anak kita, orang tua kita, atau saudara-saudara kita sendiri yang tersiksa dan terbunuh dengan cara mengenaskan dan memilukan akibat konflik,” ujar Jazuli sesenggukan.

Untuk itu, “atas nama rakyat Indonesia, atas nama parlemen Indonesia, dan atas nama Pemerintah Indonesia yang cinta kemanusiaan dan perdamaian,” Anggota Komisi I ini meminta PBB untuk ikut menghentikan kekerasan dan mencarikan solusi damai bagi negara-negara yang sedang dilanda konflik.

“Atas nama bangsa Indonesia kami mengetuk rasa kemanusiaan dunia. Stop konflik sekarang juga. Hentikan semua bentuk kekerasan yang hanya menghasilkan kesedihan bagi masyarakat dunia karena anak kehilangan ayah dan ibunya, sebaliknya orang tua kehilangan anak-anaknya,” pungkas Jazuli.

Reporter: Indra Falmigo
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*