Kondisi SDN Lemahduhur Prihatin, Heri Ortega Minta Perhatian Pemkab dan Disdik

BOGOR (KM) – Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lemahduhur, di Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, yang saat ini masih kekurangan perabot dan tidak ada WC guru mendapat perhatian dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari bakal calon (Balon) Bupati Bogor, Heri Ortega.
Heri Ortega menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik) harus segera memperhatikan kondisi sekolah yang berada di Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong tersebut. Sebab, kurangnya meubeler di ruang kelas akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa.
Selain itu, lanjutnya, minimnya sarana WC yang hanya memiliki 2 unit dan digunakan oleh 130 siswa maupun guru, sangat tidak ideal untuk menjadi sarana pendidikan yang representatif.
SDN Lemahduhur yang berada di perkampungan itu, kondisinya juga masih terbuka tanpa ada pagar penghalang di sekelilingnya. Sehingga, keberadaannya rawan terjadi pencurian.
“Di sekolah itu tidak ada penjaga. Makanya harus dibangun pagar di sekeliling sekolah,” ujarnya kepada wartawan saat memberikan bantuan peralatan olahraga ke SDN Lemahduhur, Senin (27/11) siang.
Mantan ajudan Wakil Bupati Bogor era Karyawan Faturahman itu meminta, bupati juga harus mengalokasikan anggaran untuk pembangunan turap sekolah yang sebelumnya terjadi longsor.
“Kalau tidak ada pembangunan, kuatir terjadi longsor susulan dan merusak gedung perpustakaan di sekolah itu, karena lokasinya persis di pinggir tebing,” tegas Heri Ortega.
Sementara Kepala SDN Lemahduhur, Wihda Laeli mengaku, pihaknya sudah mengajukan proposal bantuan ke Pemkab Bogor, baik untuk pengadaan meubeler, pembangunan pagar sekolah, turap maupun WC.
“Sudah tiga kali saya mengajukan proposal bantuan, tapi sampai sekarang belum juga ada bantuan,” ungkapnya.
Kepsek yang baru 2 tahun menjabat di SDN Lemahduhur itu pun mengungkapkan, beberapa bulan lalu pihaknya sudah pernah kedatangan tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor.
“Informasi dari pegawai Bappeda yang datang itu, sekolah ini akan mendapatkan bantuan ruang kelas baru (RKB), tapi saya tolak. Saya rasa untuk RKB sudah cukup. Saya ingin ada bantuan meubeler, pembangunan pagar, turap dan WC,” jelas Wihda.
Wihda menambahkan, untuk mendapatkan bantuan empat item tersebut, pihaknya terus berupaya meminta bantuan, termasuk ke wakil rakyat yang saat itu sedang ada kegiatan reses di Kecamatan Cigombong.
“Di musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan juga saya ajukan lagi. Saya juga minta bantuan ke Pak Heri Ortega, untuk mendorong agar pemerintah merealisasikan semua pengajuan sekolah,” tukasnya.
Reporter: M egy
Editor: HJA
Leave a comment