[FOTO] Tidak Diakui oleh Ketiga Anaknya, Kakek Malang ini Telantar, Berlumuran Kotorannya Sendiri

Kondisi kakek Udjan (74) saat ditemui petugas Dinsos DKI Jakarta di depan SD Widuri Indah, Jakarta Barat 8/12 (dok. KM)
Kondisi kakek Udjan (74) saat ditemui petugas Dinsos DKI Jakarta di depan SD Widuri Indah, Jakarta Barat 8/12 (dok. KM)

JAKARTA (KM) – Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat menyelamatkan pria lanjut usia telantar yang sedang sakit. Lansia itu ditemukan dalam kondisi memprihatinkan karena sudah buang air besar di celana dan tidur di atas got.

Lansia itu di laporkan oleh aparat Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Aparat tersebut menemukan pria lansia di kawasan itu dan segera melaporkanya kepada petugas.

Petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Amir menyampaikan laporan dari aparat kelurahan itu juga sudah masuk aplikasi Qlue.

“Ketika sampai di lokasi, lansia tersebut tiduran di atas saluran air (got) dengan kondisi sudah sakit dan sudah buang air kecil dan besar di celana,” kata Amir saat di hubungi pada hari Jumat (08/12/2017).

Ia melanjutkan, lansia sakit dan telantar ini sudah empat hari meringkuk tidak berdaya di depan SD Widuri Indah.

Pihaknya mendapat informasi dari aparat Kelurahan, bahwa lansia tersebut masih memiliki anak. Namun menurut aparat Kelurahan, anaknya sudah tidak mengakui lansia itu orang tuanya.

Sementara itu, Petugas P3S tetap ingin bertemu dengan anaknya untuk berdialog agar tidak menelantarkan orang tuanya. Tapi anaknya bersikeras tidak mengakui lansia itu sebagai orang tua.

“Kami pun menyodorkan surat pernyataan kepadanya bahwa lansia itu bukan orang tuanya,” tandas Amir.

Setelah itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Ambulan Gawat Darurat (AGD) 112 Dinas Kesehatan untuk membantu memberikan pertolongan.

Petugas pun bersama-sama merujuk lansia tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Berdasarkan keterangan dokter, lansia itu menderita diabetes akut tapi masih bisa berkomunikasi.

“Menurut info yang kami dapat, lansia itu mempunyai tiga orang anak. Satu orang di Kelurahan Duri Utara itu, seorang di Depok dan seorang lagi tempat tinggalnya jauh,” ungkap Amir.

Biasanya lansia itu tinggal bersama anaknya di Depok. Kemudian ia mau ke rumah anak yang satu lagi di Duri Utara, tapi anaknya menolak dan tidak mengakuinya sebagai orang tua.

Alasannya lansia itu menyebalkan dan membuat malu anaknya karena sering membuat resah dan mengganggu orang lain.

Reporter: Is
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*