Fraksi PKS Gelar Seminar “Pancasila dan Integrasi Bangsa” dengan Panglima TNI dan Mahfud MD
JAKARTA (KM) – Fraksi PKS di DPR menyelenggarakan seminar dengan tema “Pancasila dan Integrasi Bangsa”, dengan pembicara Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Presiden PKS Shohibul Iman, Manta Ketua MK Mahfud MD, dan Taufik Ismail.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini, dan Keynote Speech oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nurwahid.
Dalam sambutannya, Jazuli Juwaini mengatakan bahwa seminar ini diselenggarakan dalam rangka memperingati peristiwa G30S/PKI sekaligus peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober.
Selain itu, tujuannya juga untuk “mengokohkan nasionalisme dan patriotisme generasi bangsa melalui pemaknaan atas peristiwa sejarah bangsa.”
Tidak kalah penting, lanjut Jazuli, “Agar ada ketersambungan sejarah perjuangan bangsa dari masa ke masa.”
Jazuli meyakini, bahwa bangsa ini dibangun dengan “pengorbanan yang begitu besar dari para pahlawan dan generasi sebelumnya.”
“Generasi bangsa saat ini, terutama generasi mudanya, sangat penting mempelajari dan memahami sejarah bangsa. Kata Bung Karno Jas merah, ‘jangan sekali-kali melupakan sejarah’. Setelah mempelajari, diharapkan bisa menghargai lalu mewarisi semangat dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan,” ungkap Jazuli.
Menurut anggota Komisi I ini, tema yang diangkat dalam seminar relevan dengan momentum peristiwa sejarah kelam pengkhianatan G30S/PKI dikaitkan dengan eksistensi NKRI dan Pancasila sebagai Dasar Negara.
“Tujuan dari Seminar ini untuk mengingatkan rakyat Indonesia agar lebih mencintai Pancasila dan NKRI, dan mengamalkan nilai-nilainya secara konsekuen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di samping itu juga agar kita tetap waspada terhadap segala upaya yang ingin memecah belah bangsa,” terangnya.
Menurut Jazuli Juwaini, semua bentuk pengkhianatan dan ancaman terhadap Pancasila dan NKRI di masa lalu harus menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia. Jangan mau di adu domba, sebaliknya terus jalin persatuan dan kesatuan dengan sesama komponen bangsa.
“Cukup peristiwa itu terjadi di masa lalu dan jangan pernah terulang di masa kini. Kita tetap waspada dan terus menjalin persatuan dan kesatuan dengan sesama komponen bangsa utamanya dengan pemerintah dan aparat pertahanan dan keamanan (TNI/Polri),” Â pungkas Jazuli.
Reporter: Indra Falmigo
Editor: HJA
Leave a comment