Atuk Zainul: Batik Jambi Harus Berkembang dan Lestari

Maestro batik Jambi, Atik Zainal, memperlihatkan kain batik karyanya (dok. KM)

JAMBI (KM) – Tampaknya, terpilihnya Zumi Zola sebagai Gubernur Jambi dan Sherrin Tharia Zola sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Jambi membawa angin segar pada pertumbuhan dan perkembangan kerajinan batik di Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.

Berbagai event dan pentas fashion  yang mengangkat tema batik Jambi, baik di dalam Provinsi Jambi maupun pentas skala nasional di Jakarta digelar dengan menggaet desainer kondang Barli Asmara.

Menelusuri jejak pengrajin batik Jambi pada Kamis (27/04/2017), kupasmerdeka.com sampai juga ke kampung Danau Sipin, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, di rumah tinggal yang juga berfungsi sebagai rumah batik Jambi milik sang Maestro Batik Jambi, Datuk Zainul Bahri.

Meski karyanya tak terpilih dalam sayembara warna baru batik Jambi yang dimotori Sherrin Tharia Zola dan Barli Asmara, namun Datuk Zainul Bahri atau biasa disapa Atuk Zainul merasa puas dengan pilihan Sherin Tharia atas warna baru batik Jambi yang dipublikasikan dan dipasarkan di pentas/event Nasional di Jakarta.

“Ya, inilah yang kami (para pengrajin Batik Jambi) harapkan, dengan sentuhan Barli, pewarnaan batik jadi lebih baik, desainnya juga lebih baik. Tinggal lagi kami berharap ilmu dan profesionalitas yang dimiliki oleh Barli dapat melekat juga ke para pengrajin secara merata. Sebab kita tahu dia memang desainer yang hebat,” ujar Atuk.

Menekuni profesi sebagai pengrajin batik Jambi sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar dengan mengikuti jejak sang nenek, Atuk Zainul mulai dikenal masyarakat sejak tahun 1996. Saat itu Atuk sudah tidak lagi berada di bawah bendera sang nenek, tapi sudah membuka usaha sendiri dengan nama rumah batik ‘Bahri Batik’, dan namanya terus meroket dengan karya-karya batik berbahan dasar alami, berupa kulit kayu & daun-daunan.

Di Jakarta, karya-karya Atuk Zainul Bahri pernah dipopulerkan bersama Desainer kenamaan seperti Itang Yunasz, Iwan Tirta, Edwar Hutabarat, Ramli, Karmanita. Bersama Susi Songket dan Cik Mia Songket, motif batik Jambi karya Atuk Zainul dituangkan dalam kain songket dan penggalian warna alam Jambi untuk pewarnaan batik Jambi antara lain dari kulit jengkol, serbuk Bulian, kayu surian, daun alpukat, sabut kelapa dan lain-lain.

Di era Presiden Megawati Soekarnoputri, batik Atuk Zainul pernah menjadi kebanggaan Jambi saat dikenakan oleh ibu Megawati Soekarnoputri saat memimpin Sidang Paripurna MPR saat itu.

Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengenakan batik Jambi saat di Sidang Paripurna MPR, saat masa kepemimpinannya (dok. KM)

Menyinggung soal Tengkuluk dan Lacak yang sekarang booming dengan membawa serta batik dan kain tenun Jambi, Atuk Zainul sangat berharap sekarang ini adalah masa jaya menuju keemasan.

“Ini memang saatnya batik Jambi dan kain tenun Jambi untuk menembus pasar nasional dan mancanegara. Dengan Lacak dan tengkuluk juga, nama Jambi terangkat, mudah-mudahan seluruh pengrajin juga ikut terangkat ekonominya,” ungkapnya.

Untuk menekan harga batik Jambi yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan batik yang lain, Atuk Zainul berharap ada perhatian dari pemerintah, khususnya dari pengadaan bahan baku yang masih berinduk ke provinsi lain.

“Ini bahan-bahan baku masih banyak yang  kita datangkan dari pulau Jawa, andai semua ada di sini, sudah pasti harganya bisa lebih murah dan bersaing dengan  batik lainnya.” pungkas Atuk Zainul.

Reporter : Deny
Editor : KN/HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*