PAKARI Minta Pemerintah Perhatikan Wonogiri

JAKARTA (KM) – Paguyuban Keluarga Wonogiri (Pakari) menggelar halal bihalal sekaligus eksposisi kebudayaan wayang kulit serta pengukuhan kepengurusan baru, Sabtu 6/8 lalu di Plaza KTT Non Blok TMII Jaktim. Acara tersebut mengukuhkan Leles Sudarmanto sebagai ketua umum Pakari untuk periode 2016-2021, menggantikan Hj. Ari Susanto.
Sementara itu, Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo sebagai ketua dewan pembina yang telah mengukuhkan kepengurusan Pakari ini menyampaikan harapan atas nama Bupati Wonogiri “agar pencapaian PAKARI, khususnya dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan, memberikan motivasi harapan positif demi kemajuan paguyuban tersebut.”
Daryatmo juga memaparkan sejumlah tuntutan kepada pemerintah berkaitan dengan masalah yang dihadapi masyarakat Wonogiri, agar pihak pemerintah lebih memperhatikannya.
“Berkaitan dengan potensi sumber daya masyarakat Wonogiri yang demikian besar, (kami) menyampaikan beberapa hal kepada pemerintahan pusat: 1. Masalah air di Wonogiri selatan ketika musim kemarau, masyarakat harus rela berkilo-kilo berjalan kaki hingga berjam-jam untuk mendapatkat kebutuhan air sehari-hari, 2. persoalan narkoba yang mulai masuk ke kampung-kampung hingga dikuatirkan akan merusak generasi muda Wonosobo, dan mendesak agar aparat hukum dapat mengantisipasinya dan bertindak cepat, 3. Tentang pendidikan Universitas, yang mana tidak ada perguruan tinggi di Kabupaten Wonogiri, sehingga diharapkan Pemda dapat bekerjasama dengan Provinsi dan pusat agar para pemuda tak lagi harus kuliah hingga keluar daerah, oleh karena itu diminta pemerintah harus menanggapinya dengan serius.”
Sementara itu ketua umum Pakari yang baru Leles menyampaikan juga harapannya “agar dengan kehadiran Pakari dapat berjalan dan bermitra dengan pemerintah daerah dan pusat.”
Melalui kepala kantor perwakilan Jawa Tengah di Jakarta Koes Darminto, Gubernur Jawa Tengah menyampaikan pernyataan tentang perlunya Pakari memperkenalkan seni budaya baik di dalam maupun di luar negeri, seperti tentang keberadaan Candi Borobudur di Magelang, beserta tradisi baik minuman maupun makanan daerah untuk dilestarikan.
Senada dengan Gubernur, mantan menteri PPPA Linda Sari Agum Gumelar, yang hadir bersama suaminya, Agum Gumelar, memberikan apresiasi dan motivasi dengan adanya Pakari yang dapat memperkenalkan serta mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa.
Acara Halal Bihalal tersebut juga diwarnai hiburan kesenian wayang kulit yang didalangi oleh Ki Dalang Sambowo dengan lakon Alap-alap Pringgondani. (Muklis)
Leave a comment