Tidak Penuhi Aspirasi, Petani Ikan Korban Longsor Cibunian Tolak Bantuan PT. JDG
PAMIJAHAN (KM) – Rapat pembahasan yang dilakukan pada hari Senin (7/12) yang diikuti oleh tiga Kepala Desa (Cibunian, Purwabakti dan Ciasmara), Camat Pamijahan, anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Komisi IV, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait, dan dihadiri juga oleh HRD PT. JDG, menghasilkan beberapa point kesepakatan, diantaranya bahwa pihak perusahaan PT. JDG akan memberikan bantuan materi sebesar Rp. 750 juta untuk para petani ikan yang terkena dampak bencana longsor yang akan direalisasikan pada bulan Februari 2016.
Menyikapi hasil rapat tersebut, para petani ikan yang tergabung di Paguyuban Petani Ikan Air Deras secara tegas menolak dan akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut menuntut kerugian yang mencapai sekitar Rp. 6,3 milyar dari total 53 petani yang tergabung di Paguyuban Petani Ikan Air Deras.
Setelah dikonfirmasi di kediamannya, Sekcam Kecamatan Pamijahan Dedi Supriadi menjelaskan bahwa pada rapat tersebut disepakati bahwa pihak PT. Jaya Dinamika Geohidroenergy (JDG) beserta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membuat jalan tembus untuk masyarakat yang terisolir, PT. JDG juga siap membantu menyediakan lahan atau tanah untuk merelokasi warga, dan PT. JDG akan membantu kepada petani ikan yang terkena dampak longsor sebesar Rp. 750 juta yang akan direalisasikan pada bulan Febuari 2016.
“Setelah rapat, PT. JDG di wakili Jhon memerintahkan untuk mengkoordinasikan hasil rapat dengan para petani ikan, bukan melarang petani ikan berhubungan langsung dengan PT. JDG. Saran saya untuk petani ikan agar mendesak ke Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor agar membantu penyelesaian permasalahan ini dengan pihak PT. JDG,” pungkasnya.
Bertolak belakang dengan pernyataan Sekcam, ketika di konfirmasi Edi Sisworo selaku Manajer Operasional PT. JDG mengatakan bahwa pihaknya tidak boleh berhubungan langsung dengan para petani, dan semua aspirasi dan tuntutan disalurkan melalui Kades Cibunian, Basuni.
Ketika hendak di konfirmasi mengenai hasil rapat, Basuni langsung menunjukkan surat yang isinya bahwa PT. JDG secara legal atas pertanyaan anggota DPRD Komisi IV dan hasil analisa ESDM Kabupaten Bogor, khusus untuk para petani PT. JDG akan membantu sebesar Rp. 750 juta yang akan dicairkan pada bulan Febuari 2016.
Para petani merasa kecewa terhadap Basuni karena ia tidak memanggil atau menemui para petani untuk memberitahukan hasil rapat dan tidak mendengar permintaan dan semua keluhan para petani. Mereka menganggap seolah-olah Basuni bertindak untuk kepentingan PT. JDG dan bukan untuk kepentingan masyarakatnya.
“Pokoknya kami menolak bantuan yang di berikan PT. JDG, yang kami inginkan adalah ganti rugi, bukan yang sifatnya bantuan dan untuk itu kami akan melakukan langkah-langkah lebih lanjut meminta ke Komisi IV DPRD untuk menekan PT. JDG melakukan audiensi dengan para petani ikan,” tegas Arya selaku humas Paguyuban Petani Ikan Air Deras.
Sejalan dengan para petani, Mulyadi MM, Kades Purwabakti menjelaskan bahwa dia secara lantang dan tegas meminta PT. JDG untuk mengganti kerugian dan bukan yang bersifat membantu. “Sudah jelas ketika rapat, pihak ESDM mengatakan bahwa penyebab utama longsor adalah alam tapi ada faktor keterkaitan dengan pengerjaan proyek PLTM yang dilakukan PT. JDG yang mengikis tebing tersebut, maka sudah sepantasnya PT. JDG mengganti kerugian yang di alami petani ikan,” tutur Mulyadi ketika di konfirmasi oleh Kupas Merdeka.
Pihak petani ikan menganggap bahwa sudah jelas dan tidak terbantahkan lagi bencana longsor Cibunian merupakan akibat dari keteledoran dalam pengerjaan proyek PLTM oleh PT. JDG, dan sudah sepantasnya pihak JDG mengganti kerugian petani ikan. (Dian Pribadi/Wan)
Leave a comment