PT. PPE Segera Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

ilustrasi PLTS
Dalam PLTS, sampah dijadikan bahan bakar untuk memanaskan air menjadi uap yang dapat memutar turbin untuk menghasilkan listrik.

BOGOR (KM) – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, PT Prayoga Pertambangan Energi (PPE) segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) agar sampah menjadi energi listrik dan bisa dijual ke Pembangkit Listrik Negara (PLN).

Untuk merealisasikan PLTS tersebut, PPE melakukan Memorandum Of Understanding (MOU) dengan PT. Trans Power dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang dilakukan di Pendopo, Kamis (10/9/15). PPE menargetkan PLTS selesai pada 2016 mendatang dengan kekuatan 40 megawatt.

“Ide ini muncul ketika melihat sampah di TPA Galuga dan Nambo hasil pembuangan dari Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bogor yang hanya menjadi limbah pencemaran lingkungan,” kata Direktur Utama PT PPE Radjab Tampubolon kepada kupasmerdeka.com, Kamis (10/9/2015).

Ia mengatakan sampah ini nantinya menjadi energi listrik, dimana sampah-sampah tersebut dibakar untuk menghasilkan uap, lalu uapnya memutar turbin dan turbinnya menghasilkan energi listrik.

“Listrik itu nantinya akan dijual ke PLN melalui kerjasama Power Purchasing Agreement (PPA),” katanya.

Selain menghasilkan listrik dengan daya puluhan megawatt, katanya, PLTS juga minim polusi dan pencemaran lingkungan karena limbahnya bisa juga dimanfaatkan. Ia menjelaskan bahwa PLTS yang dimiliki oleh PT. PPE akan menggandeng Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Bogor.

“Pembangunan PLTS ini dananya murni dari swasta, karena kami menggandeng perusahaan PT Runh asal negeri Tiongkok sebagai operator mesin pembakar sampah,” katanya.

PT PPE akan membeli sampah yang dikelola oleh DKP dan selain itu dari pendapatan PT PPE, pihaknya juga memberikan pajak sebagai bagian dari Pendapatan Daerah. Sebelumnya, Sekretaris DKP Kabupaten Bogor Diyanto mengapresiasi langkah PT PPE. Menurut dia, selain menghasilkan pajak juga bisa menjadikan Kabupaten Bogor bersih dari sampah.

“Saya yakin, prospek bisnis PLTS ini besar manfaatnya. Selain pajak, Kabupaten Bogor akan lebih sehat dengan lingkungan yang sehat,” ujar Diyanto.

Diyanto juga menjelaskan bahwa listrik ini juga menjadi solusi karena bisa mengaliri delapan hingga sembilan persen wilayah di Kabupaten Bogor yang masih gelap gulita. (Sahrul)

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*