Kapolres: Angka Kecelakaan Lalin Di Kabupaten Bogor Terbilang Meningkat

balap liar
Aksi balapan liar kerap menimbulkan korban dan membahayakan pengendara lainnya. (ilustrasi)

BOGOR (IM) – Dalam kurun waktu satu bulan ini, angka kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian di Kabupaten Bogor terbilang tinggi.

Dari data yang dilansir Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Suyudi Ario Seto, 30 sampai 35 orang tewas di jalan yang tersebar di Kabupaten Bogor.

“Kalau diakumulasi dalam perbulan, setiap hari terjadi kecelakaan yang mengakibatkan kematian, dalam sebulan bisa mencapai 30 sampai 35 orang. Memang tidak semua melaporkan kalau ada kejadian,” ungkap AKBP Suyudi baru-baru ini saat dihubungi IM.

Prihatin dengan kondisi tersebut, Kapolres meminta masyarakat dan setiap keluarga agar disiplin berlalulintas.

“Untuk meminimalisir dan mencegah terus terjadinya kecelakaan, kami menghimbau agar masyarakat tertib berlalulintas, jangan biarkan anak-anak sekolah yang tak punya SIM membawa motor ke sekolah. Mari kita gunakan helm saat berkendara,” himbaunya.

Kapolres juga mengemukakan di Kabupaten Bogor, khususnya di Megamendung, masih ada aksi trek-trekan liar.

“Kami sudah menyita 3.000 knalpot bising. Bagi yang kedapatan menggunakan knalpot racing, kami gergaji di tempat dan diamankan di setiap Mapolsek,” tuturnya.

Lebih lanjut Kapolres mengajak semua tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat bahu membahu meminimalisir berbagai bentuk kejahatan dengan meningkatkan kewaspadaan dan penegakan aturan.

“Megamendung berpotensi rawan. Banyak lahan kosong, jarang termonitor. Ada yang nanam pohon ganja dan katinol, itu narkoba. Narkoba seperti penyakit menular,” ujarnya.

Sedangkan terkait prostitusi atau seks bebas, baru-baru ini Polres Bogor berhasil mengungkap 11 jaringan sindikat prostitusi.

“Di antara pelakunya ada yang masih berusia SMP, usia 13 tahun. Mereka biasa praktik prostitusi di jalanan dan hotel. Tarifnya Rp250 ribu, padahal germonya mendapatkan Rp500 ribu dari sekali transaksi,” papar AKBP Suyudi.

Sementara itu Indra, warga Cibinong mengeluhkan, masih maraknya balap liar yang keberadaannya mengganggu bahkan cendrung membahayakan pengendara lainnya.

“Saya sering menemukan dijalan Tegar Beriman masih terjadi balap liar meskipun sering ada razia, namun mereka sepertinya main kucing-kucingan dengan petugas,” imbuhnya.

Dirinya berharap, aparat terus melakukan razia dan menindak tegas pelaku balap liar di Bumi Tegar Beriman. (rul/ful)

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*