Pemerintah Kabupaten Kaur Gelar Rembuk Stunting untuk Percepat Penurunan Angka Stunting

KAUR (KM) – Pemerintah Kabupaten Kaur mengadakan rembuk stunting tahun anggaran 2025 di Aula Bapperida Kaur pada Rabu (19/3/2025). Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati Kaur, Abdul Hamid, dan dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Asisten II, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, pendamping desa, serta pemangku kepentingan lainnya.
Abdul Hamid, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektoral dalam menanggulangi stunting.
“Upaya penurunan angka stunting harus menjadi tanggung jawab bersama. Sinergi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat sangat diperlukan agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tren peningkatan prevalensi stunting di Kabupaten Kaur dalam tiga tahun terakhir, yaitu 11,3 persen pada 2021, meningkat menjadi 12,4 persen pada 2022, dan kembali naik menjadi 14,3 persen pada 2023. Menghadapi kondisi ini, Abdul Hamid meminta instansi terkait untuk memperkuat kolaborasi guna mencapai target penurunan angka stunting pada 2025.
Sementara itu, Kepala Bapperida Kaur, Heftiario Syaputra, menyampaikan bahwa Kabupaten Kaur menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 12,4 persen. Sebanyak 40 desa telah ditetapkan sebagai fokus intervensi, dengan total 114 warga yang teridentifikasi mengalami stunting.
Untuk mendukung program ini, pemerintah mengalokasikan anggaran dari APBD dan Dana Desa (DD). Sesuai dengan Peraturan Menteri Desa (Permendes), 20 persen dari Dana Desa harus dialokasikan untuk ketahanan pangan. Anggaran tersebut digunakan untuk menyediakan pangan hewani dan nabati guna meningkatkan asupan gizi masyarakat.
Sebagai penutup, acara ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama oleh perwakilan stakeholder terkait.
“Langkah ini menegaskan keseriusan semua pihak dalam menekan angka stunting di Kabupaten Kaur, dengan harapan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, sejahtera, dan berkualitas di masa depan,” pungkasnya.
Reporter: Winiarti
Leave a comment