Pengunjung Keluhkan Tingginya Harga Tiket Wisata di Pamijahan

BOGOR (KM)  – Pamijahan tengah menjadi sorotan publik terkait keluhan pengunjung wisata soal mahalnya tiket masuk. Hal ini dipicu oleh penerapan kebijakan baru sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024. Selain itu, isu pungutan liar di kawasan wisata Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Kecamatan Pamijahan, juga ramai diperbincangkan. Persoalan ini turut mendapat perhatian dari Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santoso.

 

Yudi menjelaskan bahwa tarif baru tersebut diberlakukan untuk wisata alam yang berada di bawah pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup, seperti Perhutani, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Kenaikan tarif ini sesuai dengan PP Nomor 36 Tahun 2024 tentang jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sebagai konsekuensinya, Pemerintah Kabupaten Bogor harus mengikuti aturan tersebut selama kawasan wisata berada di bawah pengelolaan Kementerian Lingkungan Hidup.

 

Ali Taufan Vinaya, seorang warga Pamijahan, menilai pengelola gerbang masuk Gunung Bunder telah menjalankan aturan sesuai ketentuan. Namun, ia mempertanyakan perbedaan harga tiket di gerbang-gerbang yang berada di kawasan yang sama dengan aturan yang sama. “PNBP saja sudah Rp30 ribu per orang, ditambah asuransi. Jika ada gerbang yang menjual tiket di bawah harga tersebut, berarti mereka tidak menjual tiket resmi PNBP,” ungkapnya.

 

Ali menekankan pentingnya evaluasi untuk menentukan siapa yang sebenarnya melakukan pelanggaran. Ia menambahkan bahwa gerbang yang menjual tiket sesuai aturan jangan sampai disalahkan hanya karena tarifnya dianggap mahal, sementara gerbang dengan tiket murah diduga menjadi lokasi pungli karena tidak menjual tiket PNBP. Ia meminta Kementerian Lingkungan Hidup segera turun tangan, melakukan audit, dan mengkaji ulang PP 36 untuk evaluasi lebih lanjut.

 

Di sisi lain, Eni, seorang pedagang di salah satu objek wisata TNGHS, mengeluhkan dampak kenaikan tarif tersebut. Ia menyebut bahwa kawasan wisata kini sepi pengunjung setelah tarif masuk dinaikkan.

 

Reporter: riz

 

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*