Lahan Eks Tambang PT Antam Berubah Jadi Pusat Budidaya Domba Jaro Farm

Luki Abdullah Peneliti dari Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor (IPB) di pusat pembelajaran budidaya domba Jaro Farm

Bogor (KM) – Lahan bekas tambang milik PT Antam di Kampung Babakan Cengkeh, Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, kini bertransformasi menjadi pusat pembelajaran budidaya domba bernama Jaro Farm. Program binaan PT Antam ini membuktikan bahwa lahan eks tambang dapat dikembangkan menjadi sumber ekonomi baru yang berkelanjutan.

Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Luki Abdullah, menekankan pentingnya pemanfaatan lahan bekas tambang untuk ketahanan pangan. “Ini merupakan langkah besar. Masyarakat harus dibimbing agar tidak terus bergantung pada tambang, karena sumber daya tambang ada batasnya, sedangkan kehidupan harus terus berlanjut,” ujarnya.

Ia juga berharap Jaro Farm bisa menjadi contoh sukses bagi peternakan domba di Jawa Barat. “Dalam empat tahun terakhir, branding domba di sini terus berkembang. Harapannya, ini menjadi model peternakan yang dapat diterapkan di daerah lain,” tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan, IPB University siap membantu pengembangan teknologi peternakan, termasuk melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa. “Kami telah menyiapkan teknologi reproduksi dan lainnya. Tinggal bagaimana penerapannya agar usaha ini bisa semakin berkembang,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Ternak Jaro Farm, Sudin Gemer, mengungkapkan bahwa beralih dari penambangan emas ilegal atau gurandil bukan keputusan yang mudah. “Setelah tambang ilegal ditertibkan, kami merasa berat melepas profesi tersebut. Tapi kami sadar harus mencari alternatif usaha lain,” ungkapnya.

Dengan adanya dukungan dari PT Antam melalui program CSR serta bantuan pemerintah desa, Sudin dan kelompoknya menemukan peluang baru di bidang peternakan domba. “Perjalanannya tidak mudah, tetapi dengan pendampingan yang ada, kami bisa bertahan hingga saat ini,” katanya.

Menurutnya, kembali menjadi gurandil bukanlah pilihan. “Tambang emas bisa habis, tetapi beternak dan bertani akan selalu berkelanjutan selama kehidupan terus berjalan,” pungkasnya.

 Reporter: DP/ Lucky

Editor: rso

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


KUPAS MERDEKA
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.