Sebabkan Polusi Udara, Warga Kp. Blokeng Serdang Kulon Gelar Demo Minta Pabrik Karung Milik CV Kalimas Plastik Sentosa Stop Produksi

TANGERANG (KM) – Ratusan warga Kampung Blokeng, Desa Serdang Kulon, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang melakukan aksi demonstrasi menuntut penghentian aktivitas pabrik plastik milik CV Kalimas Plastik Sentosa, Kamis malam, (23/1).

Aksi ratusan warga tersebut dipicu oleh polusi udara yang ditimbulkan dari asap pabrik yang memproduksi biji plastik yang bahannya dari karung bekas

Aksi tersebut tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja, melainkan ibu-ibu serta anak-anak pun ikut turun dalam aksi tersebut.

Menurut keterangan Haji Zaed, salah satu warga saat ditemui KM di lokasi aksi, dirinya mengaku bahwa sudah ada korban 2 orang anak yang mengalami sesak nafas dampak dari asap yang keluar dari pabrik yang memproduksi biji plasik tersebut.

“Itu kan yang mengarah ke permukiman warga. Bau nya yang sangat menyengat dan membuat warga jadi kesulitan tidur,” ujarnya.

“Dua anak saya sesak nafas, asap nya tebal kayak kabut mengarah ke rumah – rumah warga, anak saya diungsikan sudah 2 bulan di rumah mertua,” tambahnya.

Ia menjelaskan, sejak sore asap sudah mulai hinggap di permukiman warga Kampung Blokeng. Awalnya asap tidak terlalu tebal. Namun, menjelang malam hingga jam 7 malam lebih, asap semakin tebal sehingga warga yang tidak tahan dengan bau menyengat tersebut kemudian dengan spontan berbondong -bondong mendatangi pabrik biji plastik.

Saat tiba di pabrik, warga langsung meminta pabrik tersebut untuk menghentikan kegiatan produksi dan aktivitas lainnya.

Selanjutnya, dalam mediasi pada hari Jumat (24/1/2025) yang digelar di kantor Kepala Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panaongan, Kabupaten Tangerang, akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama setelah keluhan-keluhan warga disampaikan ke pihak CV Kalimas plastik sentosa.

Warga berharap, kasus ini dapat secepatnya terselesaikan agar warga bisa tidur dengan nyenyak tanpa sesak nafas akibat polusi udara yang ditimbulkan oleh pabrik tersebut.

“Tuntutan kami, hentikan produksinya dulu jika asapnya mengarah ke rumah kami. Warga kami ada yang punya bayi juga yang jika menghirup asap dari produksi asam amino itu bisa terancam nyawanya,” tutup Haji Zaed.

Reporter : Lky

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*