Hampir 3 Bulan Pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Desa Katulisan Mangkrak

Ibu Rukmi (70 thn) Sudah 3 bulan rumahnya tidak ada kejelasan untuk dikerjakan (mangkrak)

SERANG (KM) – Pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Kampung Pabrik, RT. 15, RW 03, Desa Katulisan, Kabupaten Serang, Provinsi Banten diduga mangrak dan tak kunjung beres, sampai hari ini masih terabaikan, Jumat (13/12/2024).

Program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) yang seharusnya membantu Nenek parubaya ini yaitu Ibu Rukmi (70 thn),dan Ibu Munah (68 thn) agar mendapatkan Hak nya sebagai penerima manfaat dari pemerintah (Kemensos) melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) namun sebaliknya sudah hampir 3 Bulan ini pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) tersebut tak kunjung selesai, sehingga Ibu Munah sebagai penerima manfaat tersebut terpaksa tidur ditempat lain (mengungsi).

Hasil pantauan Media kupasmerdeka.com benar adanya kalo rumahnya Ibu Munah tersebut belum selesai atau terbengkalai dan saat ini dirinya masih mengungsi, dikarenakan tidak ada atapnya.

Menurut Iwan, salah satu anak dari Ibu Munah menjelaskan bahwa pihak pengelola yaitu (Dani), baru mengirimkan beberapa matrial saja. Ketika dipinta nota pembelanjaan bahan materialnya, yang bersangkutan (Dani) tidak pernah memberikannya,” ungkap Iwan.

“Ya, bahan material yang dikirim belum lengkap. Dan yang lebih membingungkan, ketika saya menanyakan soal kapan sisa materialnya akan dikirim supaya cepat beres, namun Dani tidak pernah meresponnya,” jelas Iwan.

Iwan menambahkan, kalo ibunya itu baru menerima bahan matrial diantaranya:

18 sak Semen cap jempol
4 Sak Semen Perekat/lem
1 Batang Paralon
2 Ikat Cincin
30 batang Besi Behel
9 Kubik Bata Selkon
1 Ember Cat ukuran 5kg
1 Kaleng Cat kayu 1kg
1 Koas Cat
1 Pintu kamar mandi
1 Losbak Batu split

Ketika ditanya soal kekurangan bahan material lainya berupa Asbesnya kapan mau dikirim, Dani tidak menjawab,” imbuhnya.

Dani, Saat dikonfirmasi Kupasmerdeka.Com dirinya membantah kalo dirinya itu bukan siapa-siapa, apa lagi sebagai pengelola. Kalo pengelola itu materialnya langsung di daerah Harendong atas nama H Agus. Kalo mau konfirmasi kesana aja langsung, Kalo gak, coba ke Pendamping Desa aja jangan ke saya,” ujar Dani.

Selain itu Dani juga menerangkan kalo matrial untuk Ibu Munah sudah lengkap sesuai nominal yang seharusnya yaitu sebesar Rp. 20.000.000,sesuai dengan anggaran yang diturunkan dari Kementrian Sosial (Kemensos). Karena program ini anggarannya bersumber dari Kemensos,”Ucapnya.

Dan untuk Ibu Rukmi, insyaallah minggu ini akan di eksekusinya. Karena ada kendala di Ibu Rukminya,” terang Dani.

Ibu Rukmi (70 Thn) yang sampai saat ini rumahnya belum juga dibangun melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) dari Kemensos, hampir 3 Bulan ini rumahnya belum juga dikerjakan sedikitpun. Bahkan sebagian bahan material berupa Semen merek Cap Jempol sudah pada keras, dan saat tidur pun nenek parubaya itu selalu menahan dinginya angin malam karena sebagian dinding dengan memakai bambu yang sudah rapuh dan bolong.

Ibu Rukmi mengatakan sangat kesal karena selama ini di janjiin terus oleh Rio dan Dani untuk mengerjakan rumahnya hingga selesai.

“Saya di janjiin terus sama pak Rio dan Dani. Sabar aja katanya,entar juga di kerjakan, sampe kapan,sudah 3 bulan saya di janjiin terus, sedangkan rumahnya sdh di bongkar separonya,” ucap Ibu Rukmi.

Bahkan saat tidurpun nenek parubaya ini merasakan tetesan air saat hujan turun karena atap yang bocor.

Tak hanya disitu, media kupasmerdeka.com mencoba mengkonfirmasi kepada Pendamping Desa Katulisan (Rio), namun Rio tersebut belum bisa ditemui. ketika dihubungi melalui Via WhattsApp, dirinya mengaku sedang berada didaerah Tangerang Selatan.

Sampai berita ini ditayangkan, yang bersangkutan (Rio) belum bisa terkonfirmasi.

Menurut Robi, selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Katulisan menerangkan bahwa dirinya tidak tau-menau soal adanya program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Desa Katulisan.

“Ya, waktu jauh-jauh hari ada Koordinator PKH Kecamatan Cikeusal yaitu (Marpindo) datang ke Kantor Desa hanya meminta Stempel ke salah satu prangkat Desa saja,”terang Robi.

Selebihnya kita tidak tau, bahkan dari pihak pengelola pun tidak ada koordinasi sama sekali ke pemerintah Desa Katulisan tentang adanya program tersebut,” jelasnya.

Semoga pihak terkait dan tim pengawasan yang mempunyai kewenangan bisa segera menindak lanjuti adanya pembangunan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) yang sudah terabaikan selama 3 bulan terakhir.

 

Reporter: Adie L

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


KUPAS MERDEKA
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.