Arogansi Ketua PWI Melarang Wartawan Bukan PWI di Graha Wartawan, Ketua FWBB: Segera Minta Maaf!
Bogor (KM)- Adanya dugaan tindak pengusiran insan jurnalis di Gedung graha wartawan yang berada di Jl Tegar Beriman, Cibinong menjadi perhatian serius para insan pers se-Kabupaten Bogor.
Gedung yang dibangun menggunakan uang APBD itu diduga diklaim sepihak oleh organisasi PWI Kabupaten Bogor dengan tidak mengizinkan kumpulan Insan Pers untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai titik kumpul sebuah kegiatan aksi damai.
“Kenapa tidak ijin dulu ke kami, ini kan kantor kami kan seharusnya ijin dahulu, kan ada nomor telepon kami. Sekarang silahkan kumpulnya diluar (dihalaman luar graha wartawan-red),” ungkapan Dedi, Ketua PWI Kabupaten Bogor yang cukup menyinggung perasaan para insan PERS yang hendak melaksanakan aksi damai memperjuangkan marwah pers.
Singgungan yang digesekkan oleh Ketua PWI Kabupaten Bogor itu patut diduga memantik konflik internal sesama profesi pers, khususnya yang ada di Kabupaten Bogor.
Dalam menunjukkan kekecewaannya, Iwan Boring Ketua Forum Wartawan Bersatu (FWBB) cukup menyayangkan adanya sikap kurang bersahabat oleh Ketua PWI Kabupaten Bogor terhadap sesama profesi.
“Saya cukup menyayangkan dengan sikap Ketua Dedy (Ketua PWI Kab Bogor-red) terhadap rekan-rekan pers di Graha Wartawan kemarin. Indikasi sikap arogansi itu justeru menyulut perpecahan sesama insan pers, yang malah sedang berjuang memperjuangkan marwah pers,” ujarnya, Jumat (29/11/2024).
Demi tetap menjaga nama baik insan pers, IB (begitu sapaan akrabnya) mendorong Ketua PWI Kabupaten Bogor untuk segera mengklarifikasi ucapannya dan meminta maaf secara terbuka kepada para insan pers.
“Setiap rekan-rekan yang telah mendengar pernyataan si Ketua PWI Dedi kan sudah sepakat kalau ungkapan yang disampaikan itu cukup arogan dan mengabaikan kesetaraan profesi pers. Jadi kalau dia memang memiliki jiwa pers dan mempunyai rasa kebersamaan dengan insan se-profesi (pers), sepatutnya dia meminta maaf secara terbuka atas ucapan nya yang telah menyinggung insan Pers,” tegasnya.
“Jangan sampai kondisi itu malah makin memperuncing keadaan, dan dengan jiwa seorang ketua organisasi seharusnya dia bisa segera mengklarifikasi ucapannya,” kata IB.
Pernyataan IB tersebut didasari juga oleh adanya komunikasi antara dirinya dengan Ketua PWI Kabupaten Bogor untuk bisa mengijinkan rekan-rekan yang telah hadir untuk bisa standby di gedung itu.
Namun kembali, dengan kekeuhnya dan terkesan gedung tersebut milik pribadi ataupun milik organisasi yang dipimpinnya, Ketua PWI Kabupaten Bogor tidak memberikan ijin.
Sebagai informasi, adanya kekisruhan di Graha Wartawan Kabupaten Bogor bermula ketika gedung tersebut dipilih dan disepakati oleh setiap perwakilan organisasi wartawan dan media yang hendak melakukan aksi damai di Dinas Sosial.
Ratusan insan pers yang berharap bisa berteduh, beristirahat hingga menunggu rekan-rekan yang belum hadir di Graha Wartawan menjadikan gedung tersebut sebagai titik kumpul.
Namun, terkesan merupakan gedung milik pribadi ataupun milik khusus organisasi yang dipimpin nya, Ketua PWI Kabupaten Bogor justeru tidak mengijinkan rekan-rekan untuk standby di area Graha Wartawan, dan justeru malah mengarahkan untuk berkumpul diluar gedung.
Sumber: RDI
Leave a comment