Kenali Gejala dan Pencegahan Wabah Cacar Monyet (Mpox)

YOGYA (KM ) – Badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO), telah menetapkan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global atau public health emergency of international concern (PHEIC). Dikutip dari laman ugm.ac.id, menurut Dosen FK-KMK UGM, Dr. Eggi Arguni turut memberikan saran terkait pencegahan wabah cacar monyet di Indonesia.
Meski gejala Mpox lebih ringan dari pada smallpox, Mpox dapat menyebar sewaktu-waktu dan menjadi wabah di beberapa wilayah. Masa inkubasi Mpox juga termasuk panjang (bisa mencapai 3 minggu) dapat menyebabkan virus menjadi lebih cepat tersebar luas.
“Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2–4 minggu, namun bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (22/8).
Eggi menyebutkan masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai cara penularan penyakit ini. Ia menyampaikan bahwa penularannya dapat melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung. Kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi, atau droplet pernapasan, serta kontak langsung melalui hubungan seksual.
“Ruam di kulit, cairan tubuh, dan koreng sangat menular. Dan pakaian, tempat tidur, handuk serta peralatan makan yang telah terkontaminasi virus dari orang yang terinfeksi juga dapat menulari orang lain,” jelas Eggi.
Seperti yang diketahui, virus Mpox memiliki genomik DNA yang panjang. Sehingga berdasarkan teorinya, virus ini akan mengalami evolusi yang lebih lambat dibandingkan dengan virus dengan genomik yang lebih pendek, misalnya SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19.
“Para ahli masih terus mempelajari evolusi virus ini, karena dengan adanya perubahan virus bisa menyebabkan timbulnya clade (sebuah bagian dari virus) yang lebih mudah menular dan lebih menimbulkan sakit berat,” ungkapnya.
Menurutnya, wabah cacar monyet ini memiliki gejala yang ringan namun bentuk infeksi yang berat dapat menyebabkan kematian, penyakit ini tidak dapat dianggap remeh.
“Penanganan pencegahan yang tidak kuat akan menyebabkan penyebaran infeksi virus ini sehingga akan berpotensi menjadi pandemi,” paparnya.
Reporter: Septiawan
Leave a comment