Prihatin, Nenek Sebatang Kara 58 Tahun Tinggal di Gubuk Kecil Yang Sudah Ambruk di Indramayu

INDRAMAYU (KM) – Nenek Rupi yang tinggal di gubuk reyot memang sangat memilukan dan memprihatinkan. Di usia 58 tahun, beliau hidup sebatang kara dengan kondisi yang sangat tidak layak di Dusun Kosambi, Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Gubuk tempat tinggalnya hampir seluruhnya ambruk, dengan dinding bilik bambu yang reyot dan genteng yang bocor, membuat hidupnya semakin sulit terutama saat hujan.

Nenek Rupi menjalani kehidupan dengan ketabahan yang luar biasa. Setiap hari, ia memasak dengan tungku tanah liat, menggunakan ranting, dahan kayu, dan plastik yang didapat dari sekitar irigasi untuk menyalakan api.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bergantung pada belas kasihan dari orang lain, mencari upah dari membantu warga sekitar. Namun, sering kali ia harus menahan lapar jika tidak ada yang memberikan pekerjaan.

Kehidupan Nenek Rupi menjadi lebih berat setelah suaminya meninggal dunia. “Tanpa anak atau saudara yang peduli harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup,” katanya.

Tidur di gubuk yang berlantaikan tanah dan dinding yang ambruk, ia sering kali basah kuyup saat hujan karena genteng yang bocor. Lokasi gubuk yang berada di pinggir jalan saluran irigasi dan dekat sawah membuatnya sering menghadapi ancaman ular masuk ke dalam gubuk.

Para tetangga sangat berharap ada perhatian dari pemerintah desa, kabupaten, hingga pusat, serta para dermawan yang dapat membantu meringankan beban hidup Nenek Rupi. Bantuan berupa tempat tinggal yang layak dan kebutuhan sehari-hari sangat dibutuhkan agar beliau dapat menjalani sisa hidupnya dengan lebih baik.

 

Reporter: Arifin S

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*