Ratusan Lulusan Universitas Harvard ‘Walk Out’ Saat Wisuda

AS (KM) – Ratusan lulusan Universitas Harvard meninggalkan upacara wisuda mereka pada Kamis, 23 Mei 2024, sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan protes terhadap larangan kehadiran 13 mahasiswa dalam upacara tersebut karena keterlibatan mereka dalam perkemahan protes.

Para wisudawan dari universitas bergengsi Ivy League ini bangkit dan keluar sambil meneriakkan “Bebaskan, bebaskan Palestina” dan “Biarkan mereka berjalan”. Seruan ini mengacu pada 13 lulusan yang dilarang menerima ijazah bersama rekan-rekan mereka.

Shruthi Kumar, dalam pidato mahasiswa, mengkritik hukuman terhadap kebebasan berbicara dan ekspresi solidaritas. Ia menyoroti bahwa lebih dari 1.500 mahasiswa telah mengajukan petisi, dan hampir 500 staf serta anggota fakultas telah menentang sanksi tersebut. Kumar juga memuji keberanian 13 mahasiswa yang dilarang ikut serta dalam wisuda, mendapatkan tepuk tangan meriah dari hadirin.

Maria Ressa, jurnalis dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian, turut hadir sebagai pembicara dalam upacara tersebut. Ia menegaskan pentingnya kebebasan berpendapat dan mengingatkan bahwa protes kampus menguji nilai-nilai demokrasi di Amerika.

Perkemahan protes di Harvard Yard, yang dibubarkan pada 14 Mei, menjadi latar belakang dari tindakan mahasiswa tersebut. Meskipun fakultas sempat mengizinkan 13 mahasiswa tersebut untuk lulus, dewan pengurus Harvard kemudian membatalkan keputusan ini karena pelanggaran kebijakan universitas.

Kumar mengumumkan bahwa dia tidak bisa merayakan wisuda sementara ada ketidakadilan yang terjadi. Para mahasiswa yang protes kemudian berkumpul di gereja Methodist dekat Harvard Square untuk berbicara tentang korban di Gaza.

Selama upacara, ada demonstrasi dari kedua belah pihak dengan bendera Israel dan Palestina dikibarkan, serta aksi dari sebuah pesawat kecil dan truk dengan papan reklame mengkritik pengunjuk rasa pro-Palestina.

Protes ini merupakan bagian dari gelombang demonstrasi di kampus-kampus AS setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan respon militer Israel di Gaza yang menewaskan ribuan warga Palestina. Demonstrasi ini juga menyebabkan pembatalan upacara di universitas lain seperti USC dan ribuan penangkapan di berbagai kampus di AS.

red

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*