Kurangi Macet di Cicangkal Rumpin, SPBU 34.163.14 Akan Atur Jam Pengisian BBM Untuk Truk

BOGOR (KM) – Kemacetan yang terjadi akhir akhir ini di wilayah Cicangkal Rumpin, nampaknya membuat masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Desa (FMD) dan Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) Rumpin geram.

Terkait itu, Junaedi selaku koordinator FMD mengadakan mediasi bersama muspika kecamatan Rumpin, Transporter Armada Rumpin, dan pihak SPBU yang diselenggarakan di Desa Sukamulya, Rumpin – Bogor (10/5).

Menurut Junaedi, ekploitasi tambang dan mobilisasi pemindahan material tambang sampai saat ini belum terselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, maupun Pemerintah Provinsi. Hal ini berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan, kecelakaan, ISPA, kemacetan, pungli, dan pelibatan anak dibawah umur. Hal ini harus ditanggung dan dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Rumpin.

“Seminggu ini warga sempat ingin berdemo, tapi ketika mendapat respon dari beberapa pihak, akhirnya kita memilih jalur musyawarah terlebih dahulu,” ujarnya.

Junaedi juga menambahkan, “dalam satu minggu ini akan di uji cobakan terlebih dahulu kesepakatan hasil musyawarah yang akan digelar pada hari ini, jika masih sama macet kita akan kaji ulang musyawarah lagi bersama muspika kecamatan Rumpin,” jelas Jun.

Kemacetan Terjadi Diduga Imbas dari Truk Tronton yang Hendak Mengisi BBM di SPBU

Diketahui, kemacetan di sepanjang jalan Lapan- Cicangkal yang diduga akibat dari antrian truk tambang ketika akan mengisi BBM di SPBU 34.163.14 Cicangkal.

Kapolsek Rumpin Kompol Sumijo, dalam mediasi tersebut ikut memberikan saran kepada pihak SPBU dan transporter untuk membuat jam tayang pengisian BBM agar didiskusikan.

“Saya tidak mengintervensi atau mencampuri jam berapanya, tapi saya menyarankan supaya jam tayang ngisi BBM khusus tronton diatur waktunya,” jelasnya.

“Jangan memikirkan dari segi bisnisnya saja, tapi harus juga dipertimbangkan bagi para pengguna jalan yang lain, karena kejadian ini sudah jadi isu dibanyak media juga, jadi hari ini kami harus memberikan ketegasan hari ini harus ada ketegasan supaya kemacetan bisa teratasi,” ucapnya.

“Jangan berbicara rugi, Karena masyarakat pengguna jalan sudah banyak dirugikan, pikirkan ketika dalam kondisi urgent sedangkan jalan macet, itu yang harus jadi pertimbangan,” tegasnya.

Sumijo juga menegaskan, “tolong di musyawarah kali ini agar sudah ada penyelesaian paling efektif, karena kalo himbauan himbauan kami pun sudah sering menghimbau kepada pihak SPBU, ketika kami kroscek ternyata pengemudinya yang bandel dengan tidak bisa mengatur ritmenya dengan berangkat bersama sama,” ujarnya.

Ditempat yang sama, perwakilan dari pihak SPBU Cicangkal yang juga hadir pada mediasi tersebut memberikan tanggapannya terkait penumpukan truk tronton di SPBU yang hendak mengisi BBM.

“Stok solar kita terbatas pak, sementara SPBU yang dekat dengan kita di gunung Sindur tutup selama dua bulan. Jadi otomatis hanya disini SPBU yang terdekat hingga terjadi penumpukan antrian truk,” jelasnya.

“Namun demikian kami akan sampaikan hasil musyawarah hari ini kepada atasan kami untuk selanjutnya disosialisasikan kepada para transporter dan supir truk yang kemudian kami terapkan,” ujarnya.

Hasil mediasi yang disepakati

Berikut ini beberapa poin yang telah disepakati dan di tandatangani bersama untuk mengatasi kemacetan jalan Cicangkal – Lapan, Rumpin;

1.) SPBU Cicangkal akan memberlakukan jam pelayanan bagi armada tronton dan engkel dengan dibagi tiga sesi;
a.) sesi pertama akan melayanani pengisian BBM mulai pukul 10:00 WIB – pukul 12:30 WIB;
b.) Sesi kedua pukul 14:00 WIB – pukul 16:00 WIB;
c.) Sesi ketiga pukul 20:00 WIB – pukul 05:30 WIB;

2.) SPBU Cicangkal akan melarang atau menertibkan armada tronton atau engkel yang parkir di area SPBU;

3.) Transporter akan menghimbau kepada seluruh supir agar tidak parkir di sepanjang jalan Cicangkal – Lapan. Baik dalam hal menunggu antrian pengisian BBM di SPBU atau menunggu dibukanya jam tayang di gunung Sindur. Dan akan menghimbau para supir agar tidak menggunakan supir pengganti yang tidak kompeten;

4.) Kesepakatan ini akan dilakukan uji coba selama satu pekan dan akan kembali dievaluasi apabila ditemukan kendala dikemudian hari.

Reporter: Septiawan

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*