Massa Kepung Kantor Kecamatan Parungpanjang Tuntut Penegakan Perbup Kabupaten Bogor 120 Tahun 2021

BOGOR (KM) – Ratusan masyarakat Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, menggelar aksi Demonstrasi di depan kantor kecamatan Parungpanjang pada pukul 09:00 wib menuntut akes jalan khusus tambang agar segera direalisasikan, Pada Senin (20/11).

Aksi masa Demonstrasi dalam tuntutannya mendesak para pemangku kebijakan pemerintah Kecamatan dan Pemerintah kabupaten Bogor. Dan kepada para Wakil Rakyat DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Bogor agar segera merampungkan pembangunan Jalur Khusus Tambang, serta menegakkan peraturan Bupati (perbup) nomer 120 tahun 2021 kabupaten Bogor.

Aksi Demo tuntutan tersebut dikomandoi oleh putra tokoh asal Kecamatan Parungpanjang, Ocha dan Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT), Junaedi Adhi Putra.

Aksi yang digelar bersama para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, aliansi atau organisasi masyarakat, musisi, seniman, pelajar, OKP, mahasiswa/i, dan Lintas komunitas driver serta seluruh lapisan masyarakat. Aksi masa Demo “SUPIR DAN PENGGUNA JALAN ADALAH KORBAN KERAKUSAN”, salah satunya mendesak untuk BANGUN JALUR KHUSUS TAMBANG dan PUNGLI.

Berikut sebelas tuntutan masa aksi;

1. Segera realisasi jalur khusus tambang.

2. Penerangan dan Perbaikan segera jalan raya Moh Toha dan jalan raya Sudamanik.

3. Aktvasi kantung parkir angkutan tambang di Jagabaya (Samping SMAN 1 Parunpanjang).

4. Tegakan jam operasional angkutan tambang 20:00 – 05:00 WIB.

5). Tambang anggota Dishub untuk penerapan pengawasan jam operasional angkutan tambang selama 24 jam.

6). Mendesak Muspika Kecamatan Parungpanjang, bertanggung jawab mengawal Perbup 120 tahun 2021.

7). Buat pos timbangan angkutan tambang (Max 8 ton).

8. Tindak oknum supir tembak dibawah umur.

9. Tangkap Oknum Pungli.

10. Periksa kendaraan yang tidak layak pakai.

11. Tambah portal angkutan tambang di perbatasan Cigudeg – Parungpanjang (Caringin – Jagabaya).

Dalam kesempatan itu, Hari Setiawan salah satu tokoh pemuda asal Desa Lumpang dalam aksinya menyampaikan, negara hadir untuk menjaga dan menjamin setiap hak elemen masyarakat terpenuhi.

“Dalam konstitusi yang kita yakini, kita semua diajarkan sedari kecil bahwa negara hadir untuk menjaga dan menjamin setiap hak elemen masyarakat terpenuhi. Salah satunya adalah hak untuk hidup yang melekat pada semua orang,” ucapnya.

“Hak ini meliputi hak atas jalan umum untuk akses kegiatan perekonomian, hak atas berkendara dengan aman serta hak untuk tidak diadu domba antara pengguna jalan dan supir tambang,”tambahnya.

“Atas dasar itulah, aksi bersama ini diadakan di depan kantor Kecamatan Parungpanjang. Masyarakat menuntut peran dan fungsi negara ditengah konflik Kemanusian dan perempasan hak yang terus terjadi di  Parungpanjang dan sekitarnya,” tegasnya.

Diketahui sebagai wilayah yang terdampak dari aktivitas distribusi hasil tambang yang menggunakan jalan umum (Provinsi) yang menimbulkan dampak buruk antara lain kerusakan jalan yang memicu kecelakaan, konflik horizontal hingga kemacetan panjang setiap harinya yang merugikan pengguna jalan hingga supir tambang.

“Sayangnya hingga hari ini masyarakat belum sama sekali merasakan ada perubahan dari kondisi sebelumnya atau janji pemerintah, kala itu untuk memperbaiki kondisi yang ada hanya menjadi dongeng pengantar tidur,” tambahnya.

Sementara itu, disisi lain masyarakat masih menjalani kehidupan dibawah bayang-bayang ketakutan akan kecelakaan, kemacetan, serta konflik horizontal antar sesama pengguna jalan (warga dan supir truk).

“Maka harus disudahai persepsi, pandangan atau apapun itu yang tercipta menyalahkan supir tambang, kita semua adalah korban dari sebuah kebrokborokan sistem yang tidak dijalankan aparatur negara,” tegas Heri.

Aksi demonstrasi yang digelar depan kantor Kecamatan Parunpanjang tersebut dikawal ketat oleh aparat Polri, TNI, Satpol PP, Dishub DLLAJ tingkat Kecamatan maupun dari Kabupaten Bogor. Aksi masa Demo depan kantor Kecamatan Parunpanjang Kabupaten Bogor pun hampir sempat rusuh karena pihak kecamatan tidak bersedia menemui masa aksi.

Reporter: HSMY/Bayu