Lahan di Kalongliud Beralih Fungsi Akibat Kemarau Panjang

Alih fungsi sawah menjadi kebun sayur

BOGOR (KM) – Dampak kemarau kepanjangan, petani di wilayah Desa Kalongliud, Nanggung, Kabupaten Bogor beralih fungsi dari lahan persawahan menjadi lahan sayuran.

Pasalnya, penyebab utama peralihan tersebut yaitu sumber air untuk bercocok tanam pesawahan tidak mengalir karena kekeringan.

Bukan hanya karena kekeringan, petani pun harus bersabar karena harga pupuk yang mahal dan langka saat dicari.

Seperti yang dikatakan, salah satu petani, Ajat (59) mengatakan, beralih fungsi lahan persawahan menjadi ladang pertanian itu membuat pengeluaran lebih besar dari biasanya.

“Tadinya kami tani sawah tapi sekarang berubah menjadi tanaman sayuran, kekeringan kali ini sangat susah terutama air mandi juga sering tidak ada air,” kata Ajat, salah satu petani Warga Desa Kalong Liud, Selasa (12/9).

Ajat mengatakan, selain mahalnya harga, pupuk saat ini bahkan susah untuk dicari.

“Padahal kami bukan untuk minta, tapi pengen beli pupuk, tapi susahnya minta ampun, kita cari ke wilayah lain kan tidak bisa, katanya harus di wilayah masing-masing tapi kalau disini selalu kehabisan ya mau gimana lagi,” katanya.

Dia mengaku harus rela mengeluarkan ongkos lebih tinggi bila ketersediaan pupuk pun masih ada untuk dibeli.

“Biasanya kalau pakai kartu tani, harganya 120 tapi kalau tidak pakai kartu harganya bisa sampai 180 ribuan perkarung,” keluhnya.

Dia mengaku dengan beralih fungsinya lahan persawahan menjadi kebun sayuran membuat pengeluaran lebih tinggi dari biasanya.

“Kalau bercocok tanam padi memang pengeluaran sedikit kecil daripada tanaman sayuran ini yang modalnya sampai puluhan juta, kami terpaksa saja beralih fungsi karena susah nya air,” pungkasnya.

Reporter: Andriawan

Editor: red

Advertisement
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: