Mau Sensasi Surabaya Tahun 1960an? Datang Saja ke Acara Ini
SURABAYA (KM) – Pemkot Surabaya bersama Bank Indonesia (BI) Jawa Timur sebentar lagi akan menggelar event Java Coffee Culture (JCC) dan Festival Peneleh 2023.
Event tersebut digelar mulai hari ini tanggal 7 hingga 9 Juli 2023 nanti di Jalan Tunjungan dan Jalan Peneleh, Surabaya.
Acara JCC dan Festival Peneleh 2023 tak hanya memanjakan pecinta kopi, tetapi juga menarik minat warga yang ingin bernostalgia sekaligus berwisata menikmati suasana Kota Surabaya tempo dulu di kawasan Peneleh.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, acara tersebut di masing-masing tempat ada berbagai pertunjukkan, mulai dari penampilan musisi lokal dan nasional, stand UMKM, hingga teatrikal pertempuran Jalan Tunjungan.
“Itu yang di sisi Jalan Tunjungan. Nantinya panggung berada di pertigaan Pasar Genteng, kemudian untuk teatrikal ada di sisi ujung utara Jalan Tunjungan, depan Hotel DoubleTree,” kata Wiwiek, Jumat (7/7).
Sedangkan di spot kedua, nantinya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan mengikuti pembukaan Festival Peneleh.
Di kawasan ini, pengunjung akan disuguhkan suasana era tahun 1960-1980an. Pengunjung juga bisa menikmati Pasar Rakjat dan Layar Tanjap, Peneleh Heritage Track, dan sebagainya.
“Nanti akan ada pemutaran film Koesno dan Soera Ing Baja. Film yang diperankan oleh Wali Kota Eri Cahyadi ini merupakan film hasil kolaborasi antara Pemkot Surabaya, TVRI, dan Begandring Soerabaia,” lanjut Wiwiek.
Sementara itu, Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Muslimin Anwar menyampaikan di Jalan Tunjungan akan ada beragam booth minuman olahan kopi yang berasal dari berbagai wilayah di Pulau Jawa.
“Event ini memang (disuguhkan) untuk para coffee lovers atau memang ingin mencoba kopi. Ada tersedia beragam kopi, dengan rasa dan harga yang sesuai masing-masing,” Muslimin menyampaikan.
Muslimin mengajak warga Kota Surabaya yang ingin berwisata pada akhir pekan ini, cukup datang ke acara JCC & Festival Peneleh. Mengingat saat ini Jalan Tunjungan dan Penel sudah menjadi sebuah kawasan wisata sejarah di Kota Pahlawan.
“Arek-arek Suroboyo bisa merasakan kopi-kopi terbaik dari Sabang-Merauke, tidak hanya Jawa saja. Tangga 9 Juli juga ada pertunjukan di malam puncaknya semarak JCC & Festival Peneleh, dan tak lupa ada artis ibu kota Pongki Barata eks Jikustik dan band kebanggaan kita Klantink,” terangnya.
Disamping itu, Inisiator Begandring Soerabaia Kuncarsono Prasetyo mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya dan BI Jatim telah menggeliatkan wisata sejarah di kawasan Peneleh.
Pria yang akrab disapa Kuncar itu mengungkapkan, kolaborasi ini sangat luar biasa dan masif dalam mengembangkan wisata sejarah di Kota Pahlawan.
“Kita merancang ini (Festival Peneleh) tidak hanya secara fisik, akan tetapi mulai jauh hari BI Jatim sempat mengajak konsultan untuk mengembangakan grand desain kawasan Peneleh. Setidaknya 5 tahun ke depan ini menjadi tahu apa yang akan dilakukan (pengembangan) di kawasan ini,” pungkasnya.
Reporter: redho
Editor: redaksi
Leave a comment