Jembatan TBT Jadi Berkah Bagi Pedagang Belut Mentok, Pelanggan Makin Banyak
BOJONEGORO (KM) – Keberadaan jembatan penghubung antara Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban atau jembatan Terusan Bojonegoro Tuban (TBT) membuat roda ekonomi masyarakat sekitar terus berputar.
Jembatan TBT menjadi berkah bagi para pedagang kuliner di bawah kaki jembatan. Salah satunya tampak di Warung Mbak Harti yang semakin dikenal masyarakat luas.
Pemilik warung, Ibu Harti mengatakan warungnya telah berdiri sejak 12 tahun lalu, yakni jauh sebelum jembatan dibangun. Dan sejak adanya jembatan TBT ini, pelanggannya semakin banyak dari Kabupaten Tuban. Karena akses menuju ke warungnya semakin mudah.
“Dulu ya pembelinya sekitaran Bojonegoro saja, tapi sekarang banyak sekali yang dari Tuban,” ungkapnya.
Adanya jembatan TBT tersebut juga memudahkan Harti dalam membeli ikan laut dari nelayan Kabupaten Tuban. Pasalnya sebelum adanya jembatan, ia terpaksa menyeberang sungai Bengawan Solo menggunakan perahu. Bahkan jika belanja barang cukup banyak, ia terpaksa mengambil jalan memutar lewat Babat-Lamongan.
“Sekarang ada jembatan TBT ini mau bawa motor, bawa mobil ya bisa cepat, tidak perlu berputar lewat Babat. Meskipun dulu jam dua pagi nyeberang Bengawan ya dilakukan. Karena ikan laut juga salah satu menu andalan warung ini, jadi diusahakan harus ada,” tandasnya.
Harti membuka warung mulai pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 22.00 WIB. Dalam sehari, selain ikan laut, ia bisa menghabiskan 10 kilogram belut dan 5 ekor mentok. Sebab juga melayani pesan antar dari pelanggan-pelangganya dari luar Kecamatan.
“Dulu di 8 tahun pertama juga pernah menyediakan menu ikan Bengawan, tapi belut mentok dan ikan laut ini lebih laris manis,” pungkasnya.
Reporter: Redho
Editor: redaksi
Leave a comment