1300 Ulama Bogor Itikaf di Mesjid Raya Bogor

BOGOR (KM) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor menghadirkan ribuan tokoh agama yang terdiri dari pengurus MUI se- Kota Bogor, para pimpinan Pondok Pesantren, para ketua DKM se Kota Bogor dan para pimpinan majelis taklim se Kota Bogor di Masjid Raya Kota Bogor, Sabtu (15/4).

Sekretaris umum MUI Kota Bogor H. Ade Sarmili mengungkapkan terima kasih sudah hadir para kiyai ajengan dalam acara ini.

“Doa kita Bogor selalu aman, kondusif dan dijaga dengan sebaik-baiknya penjagaan, dan kegiatan seperti ini sudah berlangsung 9 tahun,” kata Ade.

Sedangkan, Ketua MUI Kota Bogor Tb. Muhyidin mengatakan ini adalah itikaf terbesar se Kota Bogor, karena semua kiyai dan ulama berkumpul untuk itikaf bersama.

“Alhamdulillah, Allah memberikan Izin para kiyai bisa berkumpul disini untuk sebuah kegiatan yang sangat mulia,” kata Muhyidin.

Dalam silaturahmi hari ini para kiyai kita doakan Bogor menjadi Kota yang aman, gemah ripah loh jinawi.

“Saya sampaikan pak wakil walikota ini Itikaf tahunan, dan mereka datang dan hadir untuk itikaf sambil memohon doa kepada allah untuk Bogor baldatun toyibatun warabul gofur,” beberapa.

Sementara itu, Wakil walikota Bogor Dedie A. Rachiem mengatakan hatur nuhun kepada para kyai karena indeks toleransi di Kota Bogor meningkat. Dan mengenai Rencana shalat idul fitri yang kemungkinan tidak sama pemkot akan tetap memfasilitasi.

“Kalau ada perbedaan mohon tetap didukung, lapangan sempur silahkan digunakan, nanti yang pemerintah akan dilaksanakan di kebun raya,” ungkap Dedie.

Ia menambahkan setelah Idul Fitri, H plus 4, Pemkot Bogor akan membangun jembatan Otista.

“Mohon sampaikan ke masyarakat jangan gelisah. Pembangunan ini untuk kelancaran ekonomi masyarakat, butuh kesabaran selama 9 bulan. Jadi mohon direkam kalau ada yang kurang sabar karena butuh proses jadi mohon dukungannya,” ujarnya.

Terakhir, yang memiliki ponpes, MK akan membutuskan pileg dan pilpres, apapun keputusan MK kita tetap dukung agar Kota Bogor tetap kondusif.

“Karena dibawah pasti ada dinamika, para kiyai bisa menjaga kondusifitas di masyarakat, kalau pun berbeda kita tetap satu masyarakat.Kami mohon maaf lahir bathin, semoga ibadah kita diterima. Semoga bapak ibu diberi kesehatan dan bisa bertemu dengan ramadhan berikutnya,” pungkasnya.

Reporter: Ki Medi

Editor: red

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*