Jalur Kereta Api Bogor- Sukabumi Longsor, 11 Orang Tertimbun

BOGOR (KM) – Curah hujan tinggi yang terjadi pada Selasa sore hingga malam, mengakibatkan jalur double track kereta api jurusan Bogor- Sukabumi yang terletak di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, longsor dan menimpa rumah warga yang berada dibawahnya.
Dari peristiwa itu, ada dua orang warga ditemukan meninggal dunia tertimbun longsor dan 4 orang lainnya masih pencarian oleh tim gabungan di area reruntuhan longsoran tersebut.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, dalam peristiwa ini ada 11 orang yang sempat tertimbun, dua diantaranya meninggal dunia.
“Hari ini kami bersama Kapolresta, Dandim Kota Bogor beserta jajaran OPD berusaha untuk mengevakuasi warga yang masih tertimbun yang diperkirakan masih ada sekitar 4 orang lagi,” kata Dedie di lokasi kejadian, Rabu (15/3).
Sementara untuk pemulihan area, Pemkot Bogor dibantu oleh Dalops 1 dan Balai Besar Perkeretaapian Jawa Barat untuk secepatnya membangun turap atau mengamankan area lintasan kereta api karena ini sangat vital.
“Ini sangat vital, ini sangat strategis. Kenapa? Karena di Cikereteg (Kabupaten Bogor), masih terjadi pembangunan turap juga, arah Sukabumi hampir terputus,” ujar Dedie.
“Hari ini kalau kita tutup selama 2-3 hari, artinya kereta api tidak bisa jalan dan ekonomi juga harus kita pikirkan. Tetapi saat ini yang menjadi prioritas adalah bagaimana mengevakuasi warga yang masih tertimbun,” sambungnya.
Dirinya melihat bahwa situasi dan kondisi cuaca masih mendung, namun dirinya berharap ke depan bisa lebih kondusif, agar evakuasi korban bisa berjalan lancar.
“Jalur kereta api Bogor- Sukabumi ditutup, karena untuk sementara tidak mungkin bisa dilintasi dan kondisinya bisa kita lihat sendiri sangat rawan. Saya mendapat informasi sudah ada pengembalian tiket kepada calon penumpang,” paparnya.
Masih kata Dedie, dalam penanganan kebencanaan ini pihaknya menyiapkan bantuan paket darurat berupa paket sembako dan terpal untuk menutup longsoran, kemudian menyiapkan tempat tinggal di rusunawa untuk beberapa waktu kedepan supaya warga tenang dulu.
“Kita coba meraka supaya bisa selamat, tidak berada di area lokasi yang rawan selamat, dan mudah-mudahan bisa kembali beraktivitas seperti dulu,” tutupnya.
Reporter: Ki Medi
Editor: Redaksi
Leave a comment