Nelayan Patimban Tagih Janji Menhub terkait Bantuan Kapal Tradisional

Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mina Misaya Guna Unit Genteng, Johari (foto: dok udin/ KM)

SUBANG (KM) – Sudah sampir satu tahun lamanya para nelayan Patimban menunggu bantuan kapal tradisional yang dijanjikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat soft launching Pelabuhan Internasional Patimban, Minggu (20/12/2020), yanh hingga sekarang belum diterima nelayan.

Padahal dalam laporan ke Presiden, ketika soft launching tersebut, Menteri Perhubungan mengatakan akan menyalurkan bantuan kapal lewat koperasi.

“Untuk para nelayan, kami juga bekerjasama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan akan memberikan 4 unit  kapal yang akan disalurkan melaui koperasi, ” jelas Menhub waktu itu.

Ketua Tempat Pelelangan Ikan TPI Mina Misaya Guna Unit Genteng, Johari mempertanyakan mengapa janji Menteri Perhubungan tersebut sampai sekarang belum juga direalisasikan, seperti yang disampaikan pada kupasmerdeka.com di Kantor TPI Genteng, Minggu (8/8).

“Kami atas nama nelayan Patimban meminta kepada Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memperhatikan nasib nelayan yang terdampak proyek Pelabuhan Patimban, apalagi di masa pandemi covid-19 dan PPKM sangat berpengaruh terhadap pemasaran ikan hasil tangkap nelayan,” terangnya.

Johari minta kepada para pihak pemangku kebijakan, Kemenhub dan Kementerian KKP untuk segera  merespon keinginan nelayan. 

“Di mana kami, nelayan sudah beberapa kali mengajukan permintaan bantuan baik permintaan bantuan kapal tradisional, bantuan jaring alat tangkap maupun alat pengerukan Kali Mataram yang semakin hari semakin dangkal,” katanya.

Hal senada diungkapkan Waslim, nelayan Genteng Patimban.

“Apakah bantuan yang dijanjikan Pak Menteri Perhubungan ini benar? Kalau toh benar, kenapa sampai sekarang kami belum menerimanya? Apakah kapal rongsok itu yang akan dikasihkan ke kami, kenapa sampai sekarang belum kunjung diperbaiki?” ucapnya.

“Kalau memang sudah diperbaiki, kenapa sampai sekarang belum juga diserahkan, padahal kan pihak KSOP berjanji akan memperbaiki kapal tersebut sampai layak pakai, lengkap dengan alat tangkap, sebelum diserahkan ke pihak koperasi? Kenapa lagi-lagi itu hanya janji-janji belaka?” tanya Waslim.

Reporter: Udin

Editor: MSO

Advertisement
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: