Peserta Didik “Siluman” Makan Kuota Peserta Didik Jalur Afirmasi di SMAN 1 Kota Bogor
BOGOR (KM) – Dugaan munculnya peserta didik “siluman” yang diterima dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur afirmasi bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) di SMA Negeri 1 Kota Bogor menjadi sorotan publik.
Seperti dikutip kompas.com, Permendikbud Nomor 44 terkait PPDB 2020 yang ditandatangani oleh Mendikbud Nadiem Makarim pada 10 Desember 2019 masih menjalankan kebijakan zonasi.
Namun demikian, Mendikbud Nadiem meyakinkan sistem zonasi PPDB 2020 telah mengakomodir masukan berbagai pemangku pendidikan termasuk soal jalur afirmasi.
“Kebijakan zonasi esensinya adalah adanya jalur afirmasi untuk siswa dan keluarga pemegang KIP yang tingkat ekonominya masih rendah,” tegas Mendikbud.
Jalur afirmasi adalah jalur PPDB yang khusus diperuntukkan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu. Sejak tahun 2018, pemerintah telah menghapuskan syarat surat keterangan tidak mampu (SKTM) sebagai syarat jalur afirmasi.
Ini lantaran banyak oknum orang tua menggunakan SKTM palsu atau SKTM bodong sehingga SKTM dipandang tidak lagi menjadi tolok ukur tepat sebagai syarat wajib bagi calon peserta jalur afirmasi.
Dari informasi yang diterima kupasmerdeka.com, jalur afirmasi KETM di SMA Negeri 1 Kota Bogor memiliki kuota sebanyak 46 peserta didik. Sementara jumlah pendaftar sebanyak 28 peserta.
“Faktanya dari data dan informasi yang dihimpun ada 39 peserta didik yang diterima pada jalur tersebut. Ya ada dugaan 11 peserta didik siluman yang secara tiba-tiba masuk dalam jalur afirmasi tersebut,” ujar sumber yang tidak berkenan disebutkan identitasnya, Selasa 6/7.
“Jadi sangat tidak manusiawi dalam kondisi pandemi saat ini jika benar ada main mata atau kongkalikong dengan memanfaatkan jalur peserta didik ekonomi tidak mampu,” ujarnya.
Jadi, lanjut sumber, harus ada perhatian dan tindakan dari Kantor Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. “Jika benar itu peserta didik siluman yang masuk di SMA Negeri 1 Kota Bogor, sangat menodai marwah pendidikan di Kota Bogor,” tegasnya.
Sementara Kepala KCD Wilayah II (Depok, Kota Bogor) Made belum merespon awak media hingga berita ini ditayangkan. Awak media masih berusaha mengkonfirmasi.
Reporter: ddy
Editor: HJA
Leave a comment