Penertiban PKL untuk Relokasi ke TPS Mawar Gagal Terus, Diduga Banyak Kongkalikong Oknum Pemkot Bogor dan Ormas

PKL kembali mangkal tempat semula, Bogor Tengah (1/7/2021)

BOGOR (KM) – Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk menertibkan dan merelokasi ratusan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Merdeka, Jalan MA Salmun dan Jalan Mawar ke Tempat Penampungan (TPS) Mawar oleh tim gabungan Pemkot Bogor pada Selasa 29 Juni 2020 lalu tampaknya diabaikan para pedagang.

Penelusuran kupasmerdeka.com, faktanya apa yang dilakukan oleh Pemkot Bogor dalam rangka menertibkan dan merelokasi ratusan PKL tersebut bak kucing dan anjing yang hanya kejar-kejaran saja, dan pada akhirnya pedagangpun tidak menghiraukan program tersebut dan masih berdagang di lokasi yang terlarang tersebut.

“Ya tidak usah khawatir, penertiban saja kok itu, ini buktinya kita jualan lagi hari ini,” ungkap seorang PKL, Rabu malam 29/6.

“Dari dulu sampaikan sekarang juga kan kita selalu bayar koordinasi, ya itulah ke oknum-oknum itu? Jadi ga usah takut direlokasi,” ujarnya dengan senyum.

Usut punya usut, berdasarkan informasi yang dihimpun, para PKL tersebut merasa nyaman berdagang di tempat yang sudah seharusnya kosong tersebut lantaran adanya oknum-oknum pemerintah dan ormas yang turut serta mem-backup dengan pungutan koordinasi yang masih berjalan, sehingga para pedagang merasa tenang dan tidak peduli dengan upaya Pemkot Bogor dalam menata para PKL.

Sebelumnya, Pemkot Bogor melalui pemberitahuannya sudah memberikan ultimatum kepada ratusan PKL tersebut agar segera mengosongkan lokasi karena bukan area pasar hingga batas waktu 13 Juni 2021.

Adapun kawasan Jalan Merdeka, Jalan MA Salmun dan Jalan Mawar sudah selama puluhan tahun menjadi tempat berjualannya para PKL, sedangkan kalaupun ada penertiban, sifatnya hanya sesaat.

Camat Bogor Tengah Abdul Wahid mengklaim bahwa relokasi PKL tersebut belum selesai  100 persen karena masih adanya pedagang yang bertahan menempati lahan milik pribadi.

“Ya saat ini kita belum selesai dalam merelokasi para PKL, masih ada pedagang yang bertahan dikarenakan menyewa lapak di sana, di lahan milik pribadi atau perorangan,” jelas Wahid, Kamis 1/7.

“Selain itu, keterbatasan personil juga jadi kendala dalam melakukan pengawasan. Ya masih ada PKL yang masih berjualan, pedagang rongsok dan pedagang sayuran malam yang masih mencuri-curi jualan,” tambah Wahid.

Terkait laporan adanya oknum yang mem-backup, Wahid mengaku tidak tahu perihal tersebut. “Soal oknum-oknum yang membackup pedagang itu saya tidak tahu, dan saya yakin itu tidak ada sama sekali,” tegas Wahid.

“Intinya kami berkomitmen, dengan jajaran Perumda PPJ dan Koperasi untuk menempatkan para PKL ke TPS Mawar,” tutup Wahid.

Reporter: ddy

Editor: MSO

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*