Indonesia Terima Lagi Hampir 6,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19

JAKARTA (KM) – Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin covid-19 sejumlah 6 juta dosis dalam bentuk bahan baku dari Sinovac Biotech Ltd., dan 482.400 dosis dalam bentuk jadi (vial) dari Sinopharm China National Pharmaceutical Group.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate yang mewakili Pemerintah Indonesia dalam menyambut kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Jumat 30/4 menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk memastikan stok vaksin bagi masyarakat Indonesia.
“Kedatangan vaksin covid-19 yang kali ini merupakan tahapan ke-10 menggenapkan jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi total 65.500.000 dosis dalam bentuk bahan baku (bulk) dari Sinovac serta 8.448.000 dosis dalam bentuk jadi (vial) dari Sinovac dan Sinopharm serta AstraZeneca yang melalui fasilitas COVAX/GAVI,†ujar Menteri Johnny memaparkan.
“Kedatangan vaksin ini merupakan bentuk komitmen dan konsistensi Pemerintah dalam mengamankan pasokan vaksin secara bertahap di dalam negeri, di tengah situasi dunia yang berlomba-lomba mendapatkan vaksin covid-19,†tegasnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pagi hari ini telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin covid-19 dari Sinopharm.
Menteri Johnny pun mengingatkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 secara nasional yang merupakan upaya bersama dalam mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), perlu terus diikuti dengan kedisiplinan bersama menerapkan protokol kesehatan.
“Pelaksanaan vaksinasi covid-19 perlu dibarengi dengan kedisiplinan kita bersama dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker dengan benar, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun secara berkala,†ujarnya.
“Pemerintah pun terus menegakkan upaya 3T, yaitu testing, tracing dan treatment, bersama dengan protokol kesehatan 3M dan pelaksanaan vaksinasi, sebagai ikhtiar komprehensif memutus penularan covid-19,†tegasnya.
Kedatangan Sinopharm menjadi yang pertama untuk vaksin jenis ini.
Total vaksin dari jalur multilateral dan jalur bilateral yang sudah diterima Indonesia sampai dengan saat ini adalah berjumlah 67.465.600 dosis.
Johnny juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak lengah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan tidak mudik.
“Saat ini terdapat sejumlah negara yang sedang menghadapi gelombang kedua (second wave) dan bahkan gelombang ketiga (third wave) maraknya kasus penularan covid-19. Negara-negara tersebut mengalami lonjakan kasus covid-19 yang luar biasa. Untuk itu, kita jangan lengah dan berupaya agar kejadian tersebut tidak terjadi di Indonesia!†tegasnya.
Menjadi lengah dengan abai protokol kesehatan ataupun euforia setelah divaksinasi, dinilai Menteri Johnny dapat mengakibatkan bahaya bagi masyarakat.
“Meskipun vaksinasi telah dilakukan, kita tidak boleh lengah. Sekali lagi saya tegaskan, kita tidak boleh lengah! Kita harus tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan untuk keselamatan diri, keluarga serta seluruh masyarakat Indonesia,†tandasnya.
Menkominfo memaparkan upaya pemerintah dalam menekan tingkat penularan covid-19. Salah satunya melalui Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid19 Nomor 13 Tahun 2021, Pemerintah telah menetapkan peniadaan mudik Hari Raya Idulfitri tahun 1442 Hijriah dari tanggal 6 s.d. 17 Mei 2021.
Di samping itu, Pemerintah memperketat persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang diterapkan sejak dua pekan sebelum dan sepekan setelah masa peniadaan mudik, yakni 22 April s.d. 5 Mei 2021 dan 18 s.d. 24 Mei 2021.
“Kita harapkan dengan adanya regulasi Pemerintah terkait peniadaan mudik lebaran tahun ini serta pengetatan persyaratan perjalanan dalam negeri, tidak hanya dapat memutus rantai penyebaran covid-19, namun juga mampu mengantisipasi potensi peningkatan penularan kasus antardaerah,†ungkapnya.
Reporter: HSMY
Editor: HJA
Leave a comment