PMII: “Seharusnya Pemerintah Sejak Lama Sudah Konsepkan Pencegahan Tanggul Jebol Sungai Citarum”

BEKASI (KM) – Presiden Joko Widodo dan beberapa pejabat tinggi yang mendampingi serta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi datang ke lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kampung Babakan Banten, Desa Sumber Urip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu 24/2.

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bekasi berharap musibah jebolnya tanggul di daerahnya menjadi evaluasi Pemda hingga Pemerintah Pusat agar ke depan tidak terjadi lagi.

“Jebol tanggul Citarum di Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang yang mengakibatkan beberapa desa terendam hingga 2 meter mestinya menjadi evaluasi pemerintah baik daerah maupun pusat,” ungkap Ketua PC PMII Kabupaten Bekasi M. Harun Al Rasyid kepada awak media.

“Karena jebol tanggul Citarum ini sangat sering dan membahayakan masyarakat, seperti yang terjadi pada 2007 silam,” tambah Harun.

Dan, lanjut Harun, di tahun 2021 ini terjadi kembali jebol tanggul Citarum. “Mestinya hal ini tidak terjadi karena menjadi evaluasi sejak tahun 2007 silam. Waktu 13 tahun bukan waktu sebentar untuk memikirkan dan mengkonsep sebuah ide dan gagasan sehingga dapat meminimalisasi terjadinya jebol tanggul Citarum,” jelas Harun.

Harun juga mengatakan, di tengah zaman teknologi sekarang yang semakin pesat dan masif, tidak menutup kemungkinan untuk menanggulangi terjadinya jebol tanggul atau penanggulangan banjir dengan alat yang semakin canggih seperti dinding anti banjir di Austria, Tubewall di Swedia, Greatwall of Lousiana di Amerika Serikat dan lainnya.

“Jika di Indonesia khususnya di Kabupaten Bekasi ini saya lihat bersifat status quo, apa ini ada pembiaran atau apa? Jadi sebuah pertanyaan besar, jangan sampai bencana ini menjadi keuntungan bagi pemerintah dalam meraup untung proyek yang berkelanjutan,” pungkas Harun.

Reporter: Deni
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*