12 Tahun Tinggal di Gubuk Bambu, Warga Desa Cibalung Belum Tersentuh Program RTLH Pemkab Bogor
BOGOR (KM) – Kurang ketatnya pengawasan dari dinas terkait terhadap program bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Bogor menyebabkan masih banyaknya warga yang rumahnya tidak layak huni belum juga tersentuh program tersebut.
Seperti yang dialami oleh Atang (60) bersama istrinya, yang hingga saat ini hanya bisa pasrah menjalani kehidupannya di sebuah rumah yang hanya terbuat dari anyaman bambu yang terletak di Kampung Pangerasan RT02, RW05, Desa Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Dari pantauan KM pada Minggu (24/1/2021), rumah panggung yang hanya dibuat dari anyaman bambu itu menjadi saksi kehidupan Atang dan keluarganya selama 12 tahun.
Walau bagi banyak orang rumahnya itu disebut gubuk reyot, namun bagi Atang itu adalah istana megah yang melindungi diri dan keluarganya dari terik matahari dan hujan, meskipun sering kali tampiasan air membasahi dinding-dinding dalam rumahnya.
Saat ini Atang tidak tinggal sendiri. Di rumah bilik bambunya itu, ia ditemani istri dan delapan orang anaknya.
Atang adalah penduduk asli Desa Cibalung, Cijeruk, Kabupaten Bogor. Puluhan tahun ia hidup di rumah yang jauh dari kondisi layak, hanya semangat dan harapan yang bisa membuatnya bertahan.
Adapun kegiatan sehari-harinya, Atang sibuk bekerja serabutan berjuang untuk menafkahi anak dan istrinya, walaupun hasilnya tidak besar, namun Atang dan keluarganya mengaku selalu mensyukuri apa yang ada.
“Kadang untuk mencari nafkah makan saja saya susah pak. Tapi bersyukur, meski kondisinya begini, saya masih bisa untuk beli makan anak-anak, secukupnya,” ucap Atang.
“Tapi kalau untuk bangun rumah saya tidak mampu pak, makanya sudah 12 tahun tinggal di rumah yang kondisinya seperti ini, tapi kami nikmati saja, mau gimana lagi memang keadaannya seperti ini,” imbuhnya.
Atang mengungkapkan jika hujan turun, air masuk dari atap-atap yang bocor. Rumahnya tak lagi kokoh menahan derasnya guyuran hujan.
Hidup dengan segala keterbatasan ekonomi tak membuatnya sedih. Dirinya yakin, Tuhan sudah mengatur rezeki manusia di bumi ini. Hanya doa yang diucapkannya sebelum tidur, berharap ada mukjizat yang bisa mengubah kehidupannya.
Dari informasi yang dihimpun KM, dalam kondisi tersebut, selama 12 tahun ia belum pernah dapat bantuan dari pemerintah.
Hingga berita ini ditayangkan, tim media belum berhasil memperoleh jawaban dari pihak Pemerintah Desa ketika dikonfirmasikan hal tersebut via telepon seluler.
Reporter: Ddn agoy
Editor: HJA
Hallo, kalau boleh tau detail nama kamping atau kawasan tempat ibu ini tinggal apa ya? Selain desa cibalung. Terimakasih