Soal Keributan di Tubuh DPD Partai Golkar Kota Bogor, Ketua MKGR: “Ini Adalah Karma Bagi Tauhid Tagor”
BOGOR (KM) – Bungkamnya mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor periode 2017-2020, Tauhid J. Tagor atas desakan kader untuk membuka transparansi keuangan Partai menjadi sorotan publik. Sebelumnya, Tauhid tidak merespon permintaan keterangan oleh awak media perihal tanggapannya atas desakan kader-kader Partai yang meminta transparansi keuangan Partai Golkar Kota Bogor.
Buntut kemelut tersebut, kontroversi menyusul Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kota Bogor ke-X pun meluas dan kader yang mengkritisi kepemimpinan era Tagor malah bertambah.
Ketua PLT Musyawarah Kekeluargaan Golongan Karya (MKGR) Kota Bogor Lutfi menyampaikan bahwa apa yang dikatakan, baik kritik maupun aduan, oleh para kader Partai Golkar Kota Bogor itu adalah “benar semua.”
“Itu fakta di lapangan, mereka berontak dan meluapkan emosinya ketika mendapat momentum untuk membalas,” ungkap Lutfi dalam rilis pers yang diterima KM, Jumat 20/11.
“Kalau saya melihat ini adalah karma, karma dari seorang Tagor, yang banyak memperlakukan orang-orang Golkar secara tidak manusiawi juga semena-mena,” tambah Lutfi dalam rilis itu.
“Contoh yang masih saya ingat bagaimana dia (Tagor) bersama-sama dengan Kang Yus memenangkan Musda, dan bercita-cita membangun Golkar ke depan lebih baik di Kota Bogor. Tapi apa yang kita lihat belum juga sampai setahun Kang Yus sudah ditikam dan dilengserkan, apakah kang Yus sakit hati? Saya rasa tentu sakit hati, sampai ke ulu hati,” ujar Lutfi.
Hal senada juga dikatakan mantan Bendahara DPD Partai Golkar Kota Bogor Refilianosa terkait perlakuan Tauhid J. Tagor terhadap Cheppy Harun (mantan Ketua DPD Golkar Kota Bogor). “Di depan mata saya langsung. Ketika Cheppy Harun diminta menjadi Ketua Pemenangan Bima Arya Sugiarto, Cheppy dipermalukan di depan semua ketua-ketua partai pendukung, dengan lantang menolak ketua tim diisi Cheppy Harun, padahal semua kader partai mengetahui selama ini Cheppy Harun yang membimbing Tauhid J. Tagor, jadi menurut saya dia kualat,” beber Reflianosa.
Terpisah, Ketua Pengurus Kelurahan (PL) Katulampa Partai Golkar Kota Bogor, Annisa, berharap semoga badai di Partai Golkar Kota Bogor segera berakhir. “Ya semoga permasalahan yang ada berakhir dengan baik tanpa harus ada perpecahan,” ungkap Annisa.
” Tidak ada lagi kubu-kubuan, yang ada hanya satu keluarga Partai Golkar, keluarga rukun dan barokah, saling asih saling asuh, saling merangkul dan saling toleransi,” pungkas Annisa.
Reporter: Rajiv, ddy
Editor: HJA
Leave a comment