Oknum Guru ASN ini Diduga Cabuli Anak Yatim Piatu Selama 7 Tahun, Belum Ditahan Polisi
SERANG (KM) – Bejat dan biadab, itulah sifat yang memang layak disandang oleh oknum guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cikande Permai, yang diduga telah mencabuli gadis di bawah umur. Mirisnya, korban adalah seorang yatim piatu yang seharusnya dijaga dan dibantu kehidupannya.
Adalah IT (19), gadis malang yang selama bertahun-tahun dicabuli oleh gurunya, AG, semenjak masih duduk di bangku sekolah dasar hingga akhirnya terungkap belum lama ini.
Awak media sempat menghubungi Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kecamatan Cikande serta mendatangi Kepala Desa Cikande Permai, Ketua RW, RT dan tetangga korban, Sabtu 26/9.
Saat awak media menanyakan kejadian yang menimpa IT kepada Ketua P2TP2A Cikande, Ikoh, lewat WhatsApp, ia menerangkan bahwa kasusnya sudah pendampingan ke Polres.
“Kasusnya sudah pendampingan ke Polres dst sedang dalam proses kang,” ucap Ikoh yang juga Sekretaris Kecamatan Cikande.
Kepala Desa Cikande Permai Dayari menyayangkan kejadian ini dan membenarkan terjadinya kasus pencabulan yang dilakukan oknum pengajar yang juga ASN ini di wilayahnya.
“Benar telah terjadi pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru AG pengajar di SDN di desa kami, korban IT adalah seorang anak yatim piatu dan saya sangat prihatin,” ujar Dayari kepada awak media.
Ketua RW setempat juga membenarkan kejadian yang menimpa warganya itu. “Benar IT warga saya dan rumahnya tidak jauh dari rumah saya, saya kasihan dengan anak ini, dia anak yatim piatu yang saya sesalkan pelakunya yang cabuli dia adalah oknum guru yang mengajar di SD Negeri Cikande Permai berinisial AG, dan kasus ini terkuak saat terjadinya cekcok disertai penganiayaan,†kata Tatang.
Sementara itu bhabinkamtibmas Cikande Permai, Suardi, menjelaskan bahwa kasusnya sudah ditangani Unit PPA Polres Serang.
“Memang benar telah terjadi kasus pencabulan anak di bawah umur, dan kasusnya sudah ditangani Unit PPA Polres Serang,” ujar Suardi kepada awak media.
Komite sekolah SDN Cikande Permai turut menyesalkan kejadian tersebut. “Benar oknum AG mengajar disini, saya juga kaget kalau pelakunya AG, dulu sempat mengelak namun ibarat semut menempel di baju hitam ya pasti akan terlihat juga, dan saya sangat menyayangkan sekali kalau korban ini katanya sudah dianggap anak angkat, dan korban adalah yatim piatu. Kenapa AG bisa melakukan itu saya tidak habis pikir pak, dulu saya pernah lihat AG dan IT ini disini, tapi saya tidak berpikiran aneh-aneh karena namanya guru dan murid apalagi korban katanya sudah dianggap anak angkatnya, jadi keberadaan AG dengan IT saya anggap biasa aja, tapi setelah ini ramai jadi saya punya pikiran aneh jangan-jangan AG juga melakukan di sekolah,” ujar salah seorang anggota komite sekolah kepada awak media.
“Katanya sih semenjak SD, jadi sekitar 7 tahun AG berbuat aksi bejatnya itu terhadap IT, dan pelaku sendiri katanya masih wajib lapor ke Polres dan belum ditahan,” tambahnya.
Menurut tetangga korban, Heru, semenjak kejadian merebak IT tidak ada di rumahnya, juga kakaknya. “Saya tidak bisa menjelaskan kepada wartawan karena saya bukan keluarga korban, tapi warga sini selalu membantu, semenjak kasus ini terbongkar IT diamankan di rumah singgah tapi saya tidak tahu dimana tempatnya, terakhir dijemput dari rumah oleh pihak kecamatan, saya sempat mengantarnya tapi tidak sampai rumah singgahnya hanya ketemuan di jalan saja,” ucap Heru.
Sedangkan Ketua RT setempat mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak diketahui oleh kakak IT. “Kejadian ini kakaknya IT tidak mengetahui pak, sekarang pun IT dan kakaknya kami tidak tahu di mana tinggalnya,” ucapnya.
Reporter: wahid dkk
Editor: HJA
Leave a comment