Selama PSBB, Satpol PP Kota Bogor Tindak lebih dari 1.500 Pelanggar

Satpol PP Kota Bogor menindak pelabggar PSBB (istimewa)
Satpol PP Kota Bogor menindak pelabggar PSBB (istimewa)

BOGOR (KM) – Satuan Polisi Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor telah menindak 1.502 pelanggar dan menyetorkan hasil sanksi administrasi ke kas daerah dari 5 tempat usaha sebesar Rp22 juta sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan 15 April 2020 lalu.

“Total di kami dari PSBB tahap I, II dan III ada 1.502 pelanggar, diantaranya 819 pelanggar tidak menggunakan masker, berboncengan beda alamat 56 orang,” ungkap Kasatpol PP Kota Bogor, Agustian Syah di Balai Kota Bogor, Selasa 26/5.

Agus merinci, dari data pemantauan selama PSBB tahap I ada 22 pelanggar tidak menggunakan masker, 28 tempat usaha melanggar jam operasional, 31 lokasi kerumunan yang dibubarkan.

Sedangkan PSBB tahap II ada 360 pelanggar tidak menggunakan masker, 257 tempat usaha melanggar jam operasional, 24 lokasi kerumunan yang dibubarkan dan 6 tempat usaha yang disegel.

Kemudian, PSBB tahap III ada 437 pelanggar tidak menggunakan masker, 213 tempat usaha melanggar jam operasional, 74 lokasi kerumunan yang dibubarkan, 56 orang berboncengan berbeda alamat, dan 5 tempat usaha yang disegel dan membayar sanksi denda ke kas daerah sebesar Rp22 juta.

“Kami menerapkan sanksi administrasi di PSBB tahap III dengan total denda Rp22 juta terdiri dari toko baju dan toko sepatu. Penerapan denda ini berlaku sesuai Perwali Nomor 37 Tahun 2020 tentang Juknis pelaksanaan penerapan sanksi pelanggaran PSBB dalam penanganan Covid-19,” jelasnya.

Berdasarkan hasil evaluasi, PSBB tahap I warga lebih patuh. PSBB tahap II disiplin warga mulai menurun dan tahap III lebih banyak lagi yang tidak disiplin.

“Tapi kami tetap terapkan sanksi yang tegas,” katanya.

Mengenai sanksi hingga pencabutan izin usaha bagi toko hingga saat ini kata Agus belum ada. Pasalnya, setelah disegel tokonya pelanggar langsung membayar dendanya ke kas daerah.

“Kalau memang masih buka setelah disegel dan didenda, rekomendasinya kita akan cabut izinnya. Tapi sampai saat ini Alhamdulillah belum ada,” terang Agus.

Saat disinggung pemberlakuan Perwali Nomor 37 Tahun 2020 hingga kapan, pihaknya masih menunggu keputusan Wali Kota Bogor mengenai apakah PSBB diperpanjang atau tidak.

Reporter: Efri
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*