KPU Kota Bogor Sosialisasikan e-Voting di Polbangtan

Mahasiswa Polbangtan Bogor usai sosialisasi KPU Kota Bogor, Kamis 12/3/2020 (dok. KM)
Mahasiswa Polbangtan Bogor usai sosialisasi KPU Kota Bogor, Kamis 12/3/2020 (dok. KM)

BOGOR (KM) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih bertajuk “KPU Goes To Campus” kepada mahasiswa Politeknik Pengembangan Pertanian (POLBANGTAN). Kegiatan itu diikuti oleh 827 mahasiswa dan dibuka oleh Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Wida Pradiana, Kamis 12/3.

Menurut KPU Kota Bogor, tujuan dari kegiatan ini dalam rangka pendidikan pemilih yang berkelanjutan.

“Ya kegiatan ini adalah upaya KPU Kota Bogor untuk terus meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan kedewasaan politik khususnya di kalangan mahasiswa,” ungkap Ketua KPU Kota Bogor Samsudin, dalam rilis pers yang diterima KM pagi ini.

Kegiatan yang dirangkai dengan pemilihan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) ini menjadi momen bersejarah bagi mahasiswa POLBANGTAN Bogor karena mereka menjadi mahasiswa politeknik kedinasan pertama di Indonesia yang akan melakukan pemilihan dengan electronic voting (e-voting) yang difasilitasi KPU Kota Bogor.

“Pemilihan dengan e-voting sangat banyak sekali manfaatnya,” kata salah seorang mahasiswi yang juga anggota KPR, Tasya Afika.

Mahasiswi asal Lampung ini menyampaikan, dengan e-voting proses pemilihan sangat ramah lingkungan karena tanpa kertas suara (paperless). Selain itu, secara teknis hasil pemilihan dapat diketahui beberapa saat setelah TPS ditutup.

“Yang juga penting, e-voting ini sangat milenial sehingga memicu para mahasiswa untuk datang ke TPS dan memilih sehingga angka golput menurun,” terang Tasya.

Mahasiswa POLBANGTAN yang berasal dari 34 provinsi se-Indonesia ini dianggap menjadi pihak yang sangat potensial untuk menyebarluaskan nilai-nilai demokrasi dan Pemilu kepada masyarakat, khususnya para petani ketika mereka kembali ke tempat tinggal masing-masing.

“Kami [KPU Kota Bogor] berharap mereka dapat ikut mencerdaskan masyarakat khususnya para petani yang selama ini hanya dianggap sebagai obyek dalam Pemilu/Pilkada,” ujar Samsudin.

“Ketika masyarakat cerdas dan dewasa secara politik, maka mereka akan menjadi pemilih berkualitas sehingga demokrasi di Indonesia juga akan berkualitas. Pemilih yang berkualitas akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas,” pungkas Samsudin.

Reporter: ddy
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*