Aktivis: “Proyek Mangkrak, Hal Terburuk yang Sering Terjadi di Kabupaten Bogor”

Aktivis Mahasiswa, Iksan Awaludin (dok. KM)
Aktivis Mahasiswa, Iksan Awaludin (dok. KM)

BOGOR (KM) – Aktivis mahasiswa menyoroti dua proyek yang terbengkalai di Kabupaten Bogor, yaitu peningkatan Jalan Barengkok-Pabangbon di Kecamatan Leuwiliang senilai Rp14,8 miliar dan peningkatan Jalan Cicangkal-Maloko di Kecamatan Rumpin dengan nilai Rp3,6 miliar.

Kabid Hikmah PC IMM Bogor yang juga Demisioner Presma STKIP Muhammadiyah Bogor Iksan Awaludin mengatakan, proyek mangkrak ini merupakan “hal terburuk”, dan ini sering terjadi di Kabupaten Bogor. “Banyak perusahaan yang nakal dalam pelaksanaan pembangunannya,” ungkap Iksan kepada awak media, Jumat 29/11.

“Ya diantaranya adalah pembangunan mangkrak atau terbengkalai dan kualitas pembangunan yang cepat rusak,” tambah Iksan.

“Rakyat betul-betul dirugikan, mangkraknya pembangunan, dimana seharusnya masyarakat menikmati hasil pembangunan, ini malah dirugikan, tidak terasa manfaatnya alias gagal dalam pembangunan,” tuturnya.

“Untuk itu kami mahasiswa mendesak Pemerintahan Kabupaten Bogor segera evaluasi dua instansi yaitu Unit Layanan Pengadaan Barang Jasa (ULPBJ) agar lebih teliti, bijak dalam menentukan pemenang lelang proyek, dipastikan tidak by order dan bila perlu pecat kepala ULPBJ,” lanjutnya.

“Serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor agar tidak lalai dalam sistem controling pembangunan,” pungkas Iksan.

Rerporter: Firman
Editor: HJA

Komentar Facebook