Sorghum Berhasil Tumbuh Subur di Lahan Eks Tambang Islamic Center Parit Enam
PANGKALPINANG (KM) – Sebulan yang lalu, tepatnya pada 5 Maret 2019, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung memimpin tanam perdana sorghum di lahan Islamic Center Parit Enam milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel. Tumbuhan yang ditanam di atas lahan eks tambang itu ternyata tumbuh dengan subur.
Kepada Pers, Koordinator Tim Sorghum Babel Deddy Hartady menyampaikan bahwa pertumbuhan tanaman sorghum yang ditanam oleh Gubernur Babel Erzaldi Rosman bersama jajaran Forkopimda Babel itu menunjukkan “perkembangan yang baik”.
“Alhamdulillah, sorghum yang ditanam di lahan Islamic Center tumbuh dengan subur, sekarang rata-rata tingginya sudah di atas 90 sentimeter dan akarnya sudah mulai kuat dan keluar dari batangnya,” kata Deddy kepada wartawan usai seminar penyuluhan pertanian tentang potensi pengembangan agribisnis sorghum sebagai komoditas unggulan baru, di Fakultas Pertanian Universitas Bangka Belitung, Senin 15/4.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Deddy bahwa tanaman sorghum “sangat cocok” dan mudah ditanam, baik di lahan gambut maupun di lahan kritis. Hanya saja di lahan kritis atau bekas lahan tambang dibutuhkan penanganan yang khusus, yakni disarankan melakukan perawatan secara teratur dan memperhatikan unsur hara tanah atau keasaman tanah.
“Seperti diketahui sebelumnya, dilakukan restorasi dengan penanaman sorghum di lahan Islamic Center, dulunya lahan milik Pemprov tersebut dipenuhi lubang bekas camui, kemudian HPI [Himpunan Pewarta Indonesia] Babel melakukan penimbunan dan pemerataan, hampir sebagian unsur tanahnya mengandung tanah liat dan berpasir, namun dengan penanganan yang intensif tanaman sorghum dapat tumbuh dengan subur di lahan bekas tambang,” jelas Deddy.
Inisiator “Gerakan Tanam dan Budidaya Sorghum Babel” itu menambahkan bahwa saat ini HPI Babel bersama mitra sudah menanam tanaman sorghum di lahan Islamic Center Parit Enam seluas 3 hektar.
HPI Babel juga sudah melakukan pekerjaan tahap II pemerataan dan penimbunan kolong eks tambang ilegal seluas 4 hektar dan sudah siap ditanam sorghum.
“Seluruh lahan yang dikelola oleh HPI Babel seluas 9 hektar, sisanya digunakan untuk membuat kolam atau kolong air untuk sumber air baku penyiraman tanaman sorghum,” kata Deddy.
Sementara itu, Ketua HPI Babel Rikky Fermana membenarkan bahwa ada 4 hektar yang sudah dilakukan cut and fill atau pemerataan dan siap ditanam sorghum maupun tanaman lainnya.
“Seizin bapak Gubernur, rencana kami seluas 1 hektar akan kami tanam rumput gajah, dan selain dikelola untuk mendukung mensukseskan gerakan tanam dan budidaya tanaman sorghum Babel, kami juga akan mengelola untuk peternakan penggemukan sapi,” pungkas Rikky.
Reporter: Dedy Wahyudi
Editor: HJA
Leave a comment