Polisi Hadapi “Banyak Kendala” Dalam Pengusutan Kasus Pembunuhan Siswi SMK Baranangsiang

Kapolreta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fuiser (dok. KM)
Kapolreta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fuiser (dok. KM)

BOGOR (KM) – Polresta Bogor Kota masih belum dapat mengungkap kasus tewasnya seorang siswi SMK di Kota Bogor yang ditemukan tergeletak di sebuah gang di bilangan Jalan Riau, Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa 8/1 lalu.

Korban ditemukan bersimbah darah dan masih mengenakan seragam berikut tas sekolah yang dikenakan. Diduga kuat remaja tersebut menjadi korban penusukan yang dilakukan orang tak dikenal.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fuiser meminta kepada semua pihak agar bersabar. “Harap bersabar, anggota kita masih di lapangan, sampai saat ini kita belum dapat menangkap siapa pelakunya,” ungkap Kapolresta usai Rakor Kamtibmas di Gedung Kemuning Gading Kota Bogor, Kamis 10/1.

“Ya kendala penangkapan ini banyak sekali, pertama kita minim saksi. Tidak ada saksi yang melihat langsung kejadian, dari pihak korban juga tidak ada yang bisa kita minta keterangan bagaimana aktivitas kehidupannya sehari-hari,” sambung Kapolresta.

Menurut Kombes Hendri, orang tua korban pun tidak bisa memberikan jawaban yang banyak karena sang korban hidup terpisah dari orang tua, sementara teman dekatnya pun informasinya sangat terbatas.

“Begitupun yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) tidak cukup membantu kita karena tidak begitu jelas, wajahnya pun tidak begitu jelas, karena mungkin posisinya jauh dan resolusinya pun tidak begitu jelas jadi mengidentifikasi korban menjadi sulit,” terangnya.

“Dari bukti-bukti elektronik yang kita dapat, seperti laptop dan buku diary korban, belum ada mengarah kepada siapa -siapa,” tambahnya.

“Kami mohon bersabar karena ada beberapa bukti elektronik korban yang kita lakukan penyelidikan, seperti HP korban, Medsos korban, termasuk hal-hal lain yang berkaitan dengan kebiasaan korban atau kegiatan korban di jauh-jauh hari sebelumnya, itu kita perlu mengetahui,” terang Kapolresta.

Menurut Kapolresta, pihaknya belum bisa memastikan apakah lelaki berinisal S, yang fotonya beredar di media sosial dan dikatakan sebagai kekasih korban dan pelaku pembunuhan sadis tersebut, memang benar pelakunya. Bahkan, menurut Kapolresta, kemungkinan dia bukanlah pelakunya.

“Sementara lelaki yang berinisial (S) yang berada di Bandung itu kemungkinan bukan pelakunya, kita masih melakukan pendalaman. Dari beberapa alibi yang dia lakukan, bukti-bukti yang kita dapat, kemudian dari saksi yang dihadirkan sama dia kemungkinan bukan pelakunya,” jelasnya.

“Yang di CCTV ternyata fisiknya berbeda dengan yang berinisial S ini, itu hanya teman dekat korban,” tutup Kapolresta.

Reporter: ddy
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*