LSM PELOPOR: “Prihatin, Diapit Gedung Tinggi, Warga Kurang Akses Bermain”

JAKARTA (KM) – Gedung pencakar langit sangat mudah ditemukan di Kota Jakarta. Tapi tidak semua warga Jakarta menikmati hasil pembangunan yang berkembang di Jakarta. Salah satunya warga yang bermukim di belakang apartemen Signature Park Grande, Cawang, Jakarta Timur.
Fenomena ini dilihat oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PELOPOR.
Lahan seluas kurang lebih 1,5 hektar di belakang apartemen yang dikuasai oleh LSM-PELOPOR dipinjam kepada warga untuk dijadikan lapangan bola bagi warga RT 004 dan RT 005/ RW 001, Kelurahan Cawang.
Sabtu, 07 Juli 2018 LSM-PELOPOR dan warga bergotong royong membersihkan lahan tersebut. Antusias warga untuk menjadikan lahan kosong sebagai lapangan sepak bola sangat terlihat dengan berjibaku bergotong royong membersihkan lahan tersebut.
Direktur LSM-PELOPOR, Marao S Hasibuan saat ditemui awak media mengatakan, “lahan ini merupakan lahan yang kita kuasai. Sebelum kita gunakan, apa salahnya kita manfaatkan buat kepentingan masyarakat, terutama anak-anak untuk bermain bola.”
“Lahan tersebut juga dalam rangka persiapan menyambut Dirgahayu RI yang ke-73 pada tanggal 17 Agustus 2018,” jelasnya di Sekretariat LSM-PELOPOR, di Sekretariat LSM-PELOPOR, Jalan Rawajati Timur I, No. 2 Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (07/07/18).
Ia juga menyayangkan sikap pemerintah yang tidak melihat kebutuhan warga. Sedangkan pasal 33 UUD 1945 jelas menyatakan bahwa tanah, air dan kekayaan di Negara ini dinikmati oleh masyarakat atau warga.
“Sangat prihatin melihat kehidupan warga di tengah-tengah gedung pencakar langit. Mereka hanya bisa mengelus dada,” tuturnya.
Salah seorang warga RT 004, Benny mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada LSM-PELOPOR yang telah memfasilitasi lahan tersebut. Menurutnya, dengan adanya lahan lapangan bola ini anak-anak bisa dengan leluasa bermain dan orangtua juga tidak perlu khawatir dengan keberadaan anak-anak mereka.
Reporter: Red
Editor: HJA
Leave a comment